Grid.ID - Pada tahun 1800-1900-an Amerika dikenal dengan sejarah perbudakan oleh masyarakat kulit putih.
Mereka memperbudak orang Indian dan Imigran dari Afrika, ditambah lagi budaya patriakinya.
Orang-orang Amerika kulit putih, memandang rendah wanita berkulit hitam, sehingga perempuan yang terlahir dengan kulit hitam di Amerika nasibnya sungguh tidak beruntung.
Mungkin hal itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Sarah Rector, seorang gadis Oklahoma yang memiliki darah Afrika-Amerika.
Lahir di wilayah Indian pada 3 Maret 1902, dari orang tua Joseph dan Rose dari keluarga bekas budak membuatnya tidak memiliki banyak harapan.
Namun, itu bukanlah akhir dari nasibnya, karena siapa sangka saat remaja dia menjadi gadis kulit hitam yang sangat dihormati pemerintah.
Keluarganya adalah satu di antara budak yang dibebaskan pada tahun 1866.
Mereka mendapatkan kewarganegaraan resmi di Amerika, keluarganya mendapatkan pembagian tanah.