Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Baru-baru ini, jagad dunia maya kembali dihebohkan dengan pernikahan beda usia.
Pasangan yang dimabuk asmara itu adalah Sri Sutiyem atau yang kerap disapa Mbah Gambreng (65) dan Ardi (25).
Meski terpaut usia 40 tahun, namun kisah asmara keduanya membuktikan jika cinta tak kenal usia.
Terlihat dari unggahan @lambe_turah, Mbah Gambreng yang saat itu mengenakan gaun putih memeluk mesra Ardi dari belakang.
Ardi pun demikian, ia nampak merangkul mesra Mbah Gambreng yang bersandar di pundaknya.
Ardi nampak sangat mencintai Mbah Gambreng meski kerut sudah terlihat di wajah nenek 65 tahun itu.
Terlihat dari foto-foto mesra keduanya yang viral dan membuat banyak netizen baper melihatnya.
"Optimis aja jodohku belum lahir," komentar@santyarizal
"Di sini kadang saya merasa ditampar," komentar @faridfaunra
"Pasukan jomblo sabar ya," komentar @anintdyas
Awalnya Dianggap Anak
Meski kini sudah bahagia sebagai pasangan suami-istri, siapa sangka jika Ardi awalnya hanya dianggap tak lebih dari seorang anak angkat oleh Mbah Gambreng.
Mbah Gambreng mengaku, sejak mengenal Ardi 9 bulan yang lalu lewat komunitas kesenian tradisional kuda lumping, dia tak pernah terpikir untuk menyimpan rasa.
"Saya sudah kenal sama dia sejak 9 bulan terakhir karena dia kan memang kerjanya sama seperti saya, sebagai pekerja seni,"
"Bahkan telah saya anggap seperti anak sendiri tanpa adanya perasaan," tuturnya seperti yang dikutip dari Sripoku.
Namun seiring berjalannya waktu, Ardi mulai menunjukkan keseriusannya kepada Mbah Gambreng.
Saat Mbah Gambreng menyuruhnya untuk mencari pasangan, Ardi justru menyatakan cintanya kepada wanita yang terpaut 40 tahun lebih tua darinya itu.
"Pertama kan saya sering mengejeknya, kamu itu sudah dewasa sudah waktunya cari pasangan dan menikah. Tetapi justru dia menyatakan cinta kepada saya,"
"Karena kelihatannya dia serius dan pihak keluarganya juga menyetujui maka kami pun mematangkan niat untuk menjalin hubungan rumah tangga," tuturnya.
Mahar Rp 100 Ribu
Dikatakan Kades Bumi Arjo, Joko, mahar dari pernikahan itu hanyalah Rp 100 ribu saja.
"Menikah di rumah mempelai perempuan di desa kami. Maharnya Rp 100 ribu," tuturnya seperti yang dikutip dari Tribun Batam.
Lebih lanjut, Joko mengatakan, mahar tersebut atas permintaan mempelai perempuan.
"Kenapa mahar Rp 100 ribu? Itu permintaan dari mempelai perempuan karena sama-sama tidak mampu. Jadi diminta mahar segitu," lanjutnya.
Usai melangsungkan akad pada Jumat (05/06/2020), keduanya kini tingal di rumah milik Mbah Gambreng di Desa Bumi Arjo, Lempuing, Sumatera Selatan.
(*)