Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini, anggota DPRD Jember tengah melayangkan aksi protes saat rapat paripurna.
Dalam rapat tersebut, anggota DPRD kompak menggunakan pelampung sebagai simbol sindiran pada pemerintah Kabupaten.
Aksi protes ini disebutkan telah berlangsung pada Senin (8/9/2020) kemarin.
Mengutip dari Surya Malang pada Selasa (9/6/2020), aksi protes itu terjadi saat pembacaan rekomendasi laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Jember akhir Tahun 2019.
Empat anggota dewan terlihat bergantian membacakan rekomendasi untuk menyampaikan banyaknya program yang gagal.
Keempat pembaca tersebut adalah M Hafidi (Ketua Komisi D), Edy Cahyo Purnomo (Ketua Fraksi PDIP), Agusta Jaka Purwana (Ketua Fraksi PAN-Demokrat-Golkar), dan David Handoko Seto (Ketua Komisi C).
Dengan demikian, penggunaan pelampung itu disebutkan sebagai bentuk sindiran bahwa Jember akan segera 'tenggelam'.
"Banyak program yang capaian kinerja dan serapannya rendah dan gagal dijalankan, serta pelaksanaan program yang dijalankan tidak maksimal karena kendala yang bervariatif," ujar M Hafidi yang membacakan isi rekomendasi.
"Dan sebagian besar adalah kendala administratif serta belum adanya petunjuk dalam pelaksanaan," imbuhnya.
Kegagalan dan rendahnya serapan itu, disebutkan M Hafidi, karena kebijakan sistem pengelolaan anggaran dan program yang cenderung sentralistis.
Dalam pembacaan rekomendasi itu, ia menyebutkan bahwa seluruh kegiatan tidak fleksibel.
Hal itu dikarenakan harus didasarkan pada 'desk' yang dilakukan bupati dan persetujuan yang dijalankan rutin.
Akhirnya hal tersebut diduga berdampak pada banyak hal yang bisa merugikan masyarakat.
"Serapan anggaran rendah berdampak SILPA yang besar, dan masyarakat pastinya dirugikan," lanjutnya membacakan isi rekomendasi.
Selanjutnya, penilaian anggota dewan itu disebutkan meliputi hampir seluruh urusan di pemerintah Kabupaten Jember.
Melalui rekomendasi itu, anggota dewan merasa kinerja pemerintahan Bupati Faida dan Wakil Bupati Abdul Muqit Arief di tahun 2019 'mblejeti'.
Sementara itu, David Handoko Seto selaku pembaca rekomendasi terakhir menyampaikan sindiran tersebut.
Dengan menggunakan pelampung dan masker, ia akhirnya mengungkapkan aksi protesnya.
Baca Juga: Ayah Riza Shahab Meninggal Dunia di Rumah Sakit Jember, Sang Aktor: Mohon Doa untuk Abah Saya....
"Sengaja saya memakai pelampung ini, karena Jember mau 'tenggelam'," sindirnya David ketika membaca rekomendasi sambil memakai pelampung.
Satu koleganya, Edy Cahyo Purnomo yang juga memakai pelampung juga mengutarakan hal serupa.
"Saya temenin, saya juga memakai pelampung," ujar Edy dari kursi duduknya.
Sementara itu melansir dari Surya.co.id, setelah seluruh pembacaan rekomendasi selesai, Ketua DPRD Jember menyerahkan keputusan ke Bupati Jember Faida.
Namun dalam kesempatan itu, Bupati Faida enggan memberikan tanggapan dan tak mau di wawancara sejumlah wartawan.
"Saya pamit dulu," ujarnya sambil masuk ke dalam mobil.
Tak jauh berbeda dengan Faida, Wakil Bupati Abdul Muqit Arief yang juga hadir dalam rapat tersebut, juga enggan memberikan pernyataan.
(*)