Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sosok alumni putri Indonesia tahun 2010 ini kembali menjadi perbincangan publik.
Ya, Reisa broto Asmoro yang kini diketahui berprofesi sebagai dokter tengah menjadi sorotan media.
Pasalnya beberapa hari terakhir, Reisa Broto Asmoro dikabarkan hadir mengisi siaran update Virus Covid-19 di Tanah Air.
Baca Juga: Kegiatannya Sangat Padat, Begini Rutinitas Sigi Wimala yang Dimulai Sejak Jam 4 Pagi!
Banyak yang menduga, kehadiran dokter Reisa itu akan menggantikan posisi Achmad Yurianto sebagai Juru Bicara di Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19.
Melansir dari Kompas pada Selasa (9/6/2020), Achmad Yurianto akhirnya menanggapi isu terkait dirinya yang akan digantikan.
"Tidak usah berandai-andai. Saya satu tim dengan Dokter Reisa," ujar Yuri.
Ya, meskipun belum dapat menyampaikan secara detail, Yuri mengonfirmasi bahwa dirinya akan menjadi satu tim dengan mantan Puteri Indonesia itu.
Baca Juga: Viral Hasil Studi Shah Rukh Khan saat Kuliah S1 Ekonomi, Nilai Paling Jelek Adalah 51!
Sebelumnya, dalam konferensi pers Yuri juga sudah memperkenalkan Reisa di graha BNPB Jakarta pada Senin (8/6/2020) sore.
Dikutip dari siaran pers daring, Yuri memperkenalkan Reisa akan segera menjadi bagian dari timnya.
"Pada hari ini saya akan ditemani seorang dokter yang selama ini aktif terlibat dalam edukasi pencegahan Covid-19,"
"Sekaligus bagian dari tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro," ujarnya.
Baca Juga: Angka Kehamilan Tinggi saat Pandemi Corona, Ikatan Bidan Indonesia Buat Panduan Pelayanan KB
Sementara itu, melansir dari Warta Kota, Achmad Yurianto akhirnya telah menjelaskan tugas pokok dan hadirnya dr Reisa.
Di dalam tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 nanti, dr Reisa akan memiliki tugas khusus.
Achmad Yurianto menjelaskan dr Reisa akan hadir untuk mengedukasi dan menyampaikan kebijakan new normal pada masyarakat secara masif.
"Sekarang saatnya untuk melakukan edukasi secara masif ke semua masyarakat untuk menjalankan adaptasi kebiasaan baru agar aman dan produktif," ujarnya.
"Semua potensi, kita ajak untuk berbicara, tidak hanya birokrat tetapi juga pihak lain."
"Reisa seorang dokter yang juga mewakili generasi muda dari luar birokrat," imbuhnya.
Menurut Achmad Yurianto edukasi kenormalan baru ini merupakan salah satu gambaran pemerintah yang telah dicanangkan pemerintah.
"Ini (edukasi new normal) tema besar kita. Hal yang sama juga akan dilakukan oleh Gugus Tugas di daerah dengan pertimbangan daerah masing-masing," ujarnya.
Dengan demikian Achmad Yurianto menggandeng dr Reisa untuk menjadi satu tim dalam mengedukasi masyarakat.
"Kita bekerja bersama-sama, dalam satu tim. Update (kasus Covid-19) proporsinya hanya 25 persen. Data kita olah dalam bentuk informasi yang kita analisa, kebutuhan edukasinya ini 75% proporsinya," pungkasnya.
(*)