Melda tak menampik apabila dirinya sering menangis setiap kali ketakutan itu muncul kembali.
"Saya sempat menangis, namun harus dikuatkan, karena tidak ingin tampak dengan keluarga yang lain."
"Kecemasan kembali muncul saat mau masuk dan membuka pintu kamar pasien untuk pertama kalinya. Pertanyaan bisa pulang atau enggak kembali muncul dalam kepala,” jelasnya.
Namun setelah Dinas berkali-kali, kini Melda telah terbiasa dan mulai menikmati tugasnya seperti sebelum adanya covid-19.
Melda kembali bercerita menjadi perawat covid-19 tak hanya diuji mentalnya saja.
Namun, ia harus berhadapan dengan banyak pasien yang akhir-akhir ini mulai tidak nurut.
Namun setiap kali menemukan perawat yang tidak mudah untuk diatur, Melda selalu mengingat tengah merawat keluarganya.
Sehingga Melda kembali memulihkan kesabaran dan bisa memusatkan perhatian untuk pasien-pasien di sana.