Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Setelah tuai hujatan karena cuitannya soal transgender, JK Rowling menceritakan masa lalunya yang kelam.
JK Rowling mengungkap, pernah mengalami pelecehan seksual di usia 20-an.
Tak hanya itu, JK Rowling juga menjadi korban kekerasan rumah tangga saat menikah dengan pria Portugis, Jorge Arantes.
Pengalaman pahit itu diceritakan pengarang novel Harry Potter ini dalam esai panjang yang diunggah di situs pribadinya pada Rabu (10/6/2020).
"Aku sudah menjadi sorotan publik selama lebih dari 20 tahun dan tidak pernah berbicara di depan umum soal korban kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual."
"Ini bukan karena aku malu hal-hal itu terjadi padaku, tetapi lantaran kenangan itu terasa traumatis untuk kembali diingat," terangnya.
Baca Juga: JK Rowling Luncurkan 4 Buku Baru Harry Potter, Akankah Diangkat ke Layar Lebar?
Sang putri, Jessica juga termasuk salah satu alasan JK Rowling menyembunyikan masa lalunya.
Bagaimanapun juga pengalaman pahit JK Rowling akan turut mempengaruhi kehidupan anaknya.
"Aku juga merasa protektif pada putriku. Aku tidak ingin mengklaim kisah ini milik diriku sendiri. Kisah itu juga miliknya."
"Namun beberapa saat yang lalu, aku bertanya kepadanya bagaimana perasaannya jika aku jujur di depan umum tentang bagian dari hidupku."
"Dia mendukungku untuk terus maju," kata JK Rowling dikutip dari Metro.co.uk, Kamis (11/6/2020).
Baca Juga: Sosok Asli Nagini dalam Mitologi Jawa, Ternyata Berbeda dari Versi JK Rowling
Dari pernikahan pertamanya, JK Rowling memiliki seorang anak yang dinamai Jessica Isabel Rowling Arantes.
JK Rowling dan Arantes hanya mampu mempertahankan pernikahan mereka selama 13 bulan.
Sekitar 20 tahun lalu, Arantes sempat mengakui bahwa ia pernah melakukan kekerasan fisik pada mantan istrinya.
Baca Juga: Penulis Harry Potter, JK Rowling Rilis Novel Baru Bertema Detektif
Ia mengaku sekali memukul JK Rowling sangat keras di pagi hari pada 17 November 1993.
Arantes yang pecandu narkoba juga menendang keluar JK Rowling dari rumah mereka di Porto, Portugal.
"Dia (Rowling) menolak pergi tanpa Jessica.... Ada perjuangan keras."
"Aku harus menyeretnya keluar rumah pada pukul 05.00 pagi, dan aku mengakui aku menamparnya sangat keras di jalan," ceritanya dikutip dari Dailymail, Kamis (11/6/2020).
Rowling lantas kembali keesokan harinya bersama seorang polisi untuk membawa anaknya yang saat itu masih berusia 4 bulan.
Karena diusir dari rumah suaminya, penulis berusia 54 tahun ini pun terpaksa tinggal di kediaman teman-temannya selama 2 minggu sebelum kembali ke Inggris.
Kata JK Rowling, pengakuannya mengalami KDRT dan pelecehan seksual bukan untuk menarik simpati orang.
Baca Juga: Nggak Disangka, JK Rowling Lakukan Hal ini Selain Garap Novel Best Seller
Akan tetapi, ia ingin menunjukkan solidaritas kepada sejumlah perempuan yang memiliki pengalaman serupa.
"Aku berhasil melarikan diri dari pernikahan pertama yang penuh kekerasan dengan berbagai kesulitan."
"Tetapi aku sekarang menikah dengan pria yang benar-benar baik, berprinsip dan aman."
"Namun, bekas luka yang ditinggalkan oleh KDRT dan pelecehan seksual tidak hilan."
"Tidak peduli seberapa dicintainya kamu dan tidak peduli berapa banyak uang yang kamu hasilkan," katanya.
Esai panjang Rowling ini datang hanya beberapa jam setelah aktor Fantastic Beasts and Where to Find Them, Eddie Redmayne, mengecam cuitannya.
Itu bermula dari Rowling yang menanggapi sebuah artikel berjudul 'Opinion: Creating a more equal post-COVID-19 world for people who menstruate'.
Menanggapi artikel tersebut, ia mengemukakan pendapatnya dalam sebuah postingan.
Baca Juga: Sindir Balikan dengan Gisella Anastasia, Gading Marten: Udah Move On, Harus Move On!
"Orang-orang yang menstruasi. Aku yakin ada penggunaan kata untuk orang-orang itu."
"Seseorang bantu aku. Wumben? Wimpund? Woomud?" cuitnya.
Jawabannya itu menuai perdebatan banyak orang lantaran dinilai sebagai anti terhadap kelompok masyarakat transgender, non-biner atau genderqueer yang juga mengalami menstruasi.
(*)