Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pandemi Covid-19 membuat hampir seluruh negara di dunia mengubah pola hidup dan budayanya.
Keberadaan virus ini membuat penduduk beradaptasi dan melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak terlalu mereka pedulikan.
Misalnya, mengenakan masker saat keluar rumah, selalu mencuci tangan hingga bersih, menjaga jarak aman saat berada di keramaian, dan sebagainya.
Baca Juga: Penonton Mengular Pada Pemutaran NKCTHI, Ini yang Terjadi
Kebiasaan yang terbentuk setidaknya dalam setengah tahun terakhir ini bisa jadi akan terus terbawa dalam kehidupan sehari-hari meski nantinya pandemi telah dinyatakan berakhir dan tertangani.
Termasuk saat orang-orang melakukan perjalanan ke suatu daerah atau negara lain.
Dilansir Grid.ID dari laman World Economic Forum via Kompas.com, berikut ini beberapa hal yang mungkin menggambarkan kebiasaan yang akan terbentuk di tengah masyarakat dunia dalam melakukan perjalanan, meski pandemi Covid-19 telah mereda.
Mengurangi Sentuhan Fisik
Meski pandemi corona mulai mereda, orang-orang akan mengurangi kegiatan yang mengharuskan mereka melakukan sentuhan fisik terhadap suatu benda atau permukaan.
Saat di hotel atau bandara, biasanya orang akan banyak memiliki interaksi yang melibatkan sentuhan.
Misal, saat menyerahkan kartu identitas atau dokumen untuk check-in pesawat ataupun hotel.
Baca Juga: Berikan Dukungan, Seorang Kakak Rela Potong Rambut Menyerupai Bekas Operasi Sang Adik
Hal-hal sederhana yang sebelumnya tidak menjadi masalah, kini justru bisa menjadi pangkal terjadinya infeksi.
Untuk itu, ke depannya beragam teknologi yang memungkinkan kita untuk tidak melakukan sentuhan secara fisik akan terus dikembangkan.
Misalnya, pemindaian identitas melalui mata, wajah atau melakukan suatu perintah dengan mengandalkan suara, gerakan, dan sebagainya.
Baca Juga: Lebih Semangat Bercinta Saat Musim Liburan, Kok Bisa ya? Simak Penjelasannya Yuk!
Identitas Kesehatan Digital
Ke depan, rekam jejak, atau status kesehatan seseorang akan menjadi sangat penting dan dipertimbangkan dalam berbagai aspek perjalanan.
Misalnya, ketika akan menaiki transportasi umum, memasuki suatu wilayah, dan sebagainya.
Untuk itu, akan dikembangkan teknologi yang dapat mengetahui potensi risiko yang dibawa seseorang sebelum ia bergerak ke tempat yang lain.
Seperti maskapai Emirates yang saat ini tengah mengembangkan uji Covid-19 di tempat bagi seluruh penumpangnya.
Atau Eropa yang mulai pedoman baru untuk menyaring pendatang.
Bisa juga dengan pemasangan kamera thermal yang jumlahnya semakin di perbanyak di tempat-tempat umum.
Bahkan, saat ini raksasa teknologi komunikasi Google bekerja sama dengan Apple, hampir menyelesaikan skema perangkat lunak pelacakan kontak.
Dengan menerapkan alat-alat berbasis digital tersebut, kemananan perjalanan bisa lebih terjamin sehingga orang-orang yang ada di dalamnya juga bisa sedikit lebih santai dan jauh dari rasa cemas.
Saat ini sudah banyak organisasi yang bekerja sama untuk menciptakan identitas digital terintegrasi yang dapat memuat keterangan kesehatan seseorang.
Baca Juga: Lebih Semangat Bercinta Saat Musim Liburan, kok Bisa ya? Ternyata Begini Penjelasannya
Berbagai Barang Tambahan di Koper
Dikutip dari Tribuntravel.com, jika sebelumnya kita kerap memadukan pakaian mulai atasan, celana atau rok, hijab, topi, hingga tas dan sepatu untuk dibawa liburan.
Setelah pandemi ini, bukan tak mungkin isi koper kita akan kedatangan 'anggota' baru, seperti sabun cuci tangan, hand sanitizer, tisu basah maupun kering, dan masker.
Tindakan preventif ini tampaknya harus terus dipertahankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri, di mana pun dan kapan pun.
Baca Juga: Jangan Lewatkan Foto Selfie Libur Akhir Tahun, Ada Promo Khusus Vivo V7
Asuransi Perjalanan
Setelah pandemi Covid-19 selesai, kita akan lebih berhati-hati dalam melakukan pemesanan tiket transportasi, khususnya pesawat.
Tak hanya memilih destinasi yang akan dikunjungi, melainkan juga menggunakan asuransi perjalanan yang sebelumnya diabaikan.
Asuransi perjalanan dapat memberikan perlindungan, mulai dari keterlambatan penerbangan, pembatalan perjalanan, keterlambatan dan kehilangan bagasi, hingga kecelakaan diri dengan proses klaim yang mudah.
Sehingga kamu pun akan lebih tenang saat bepergian.
Baca Juga: Pasang Tarif Tak Wajar Hingga Segini, Petugas Parkir Ini Diciduk Oleh Polisi
Musim Traveling Berlangsung Lebih Panjang
Usai pandemi berakhir, dunia travel memang tidak bisa langsung 'pulih' 100 persen.
Sebagai langkah awal, moda transportasi seperti bus, kereta, dan pesawat tampaknya akan membatasi jumlah penumpang untuk mengantisipasi terjadinya penularan jika saja virus.
Hal ini tentu memengaruhi musim traveling yang bisa berlangsung lebih lama dari biasanya, sampai keadaan benar-benar kembali normal.
(*)