Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ditengah mewabahnya virus Corona di Indonesia, seluruh masyarakat diimbau untuk bekerja dari rumah guna mencegah penyebaran lebih lanjut.
Tentunya suasana rumah yang nyaman sangat penting agar kita bisa produktif dalam bekerja.
Karena Covid-19 ini juga, kesadaran akan kebersihan bagi manusia jadi berubah, salah satunya pada rumah tinggal.
Kini orang semakin memiliki kesadaran bahwa rumah harus sehat dan nyaman.
Ternyata ada 3 prinsip yang akan membuat rumah menjadi sehat dan nyaman.
Hal tersebut disampaikan oleh Andy Rahman, seorang arsitek sekaligus owner Andy Rahman Architect dalam acara diskusi Rumah Nyaman di Tengah Kepungan Virus Corona yang diikuti Grid.ID secara virtual, Kamis (11/6/2020).
Ada 3 prinsip rumah sehat dan nyaman:
- Memaksimalkan pencahayaan alami
- Memaksimalkan ventilasi alami
- Menyisakan ruang terbuka hijau
“Terlepas dari besar, kecil, atau mewah sebuah rumah, untuk mendapatkan rumah yang sehat dan nyaman harus mengacu pada tiga poin itu,” jelas Andy.
Keberadaan pencahayaan dan ventilasi di rumah akan membuat penghuni nyaman.
Hal ini karena kamar atau ruang tidak memerlukan lampu saat siang hari, bakteri dan virus pun akan mati karena sinar matahari yang masuk.
Membangun rumah yang baik juga jangan mengabiskan semua lahan untuk bangunan, melainkan harus menyisakan 60 persen untuk ruang terbuka hijau.
“Jika biasanya mindset orang membangun rumah dengan menghabiskan lahan, supaya terlihat besar, jelas bukan seperti itu. Ruang terbuka justru harus 60 persen dan 40 persennya bangunan,” tandas Andy.
Sebagai contoh adalah sebuah “rumah miring” di Surabaya.
Dengan metode tersebut maka kita akan mendapatkan beberapa keuntungan.
Yaitu dengan membuat jendela dua sisi.
Ketika rumah memiliki jendela 2 sisi yang berlawanan, maka sirkulasi udara akan bagus.
“Karena rumah di tengah, jadi angin dan cahaya alami bisa leluasan masuk ke seluruh rumah,” kata Finalis World Architecture Festival, Berlin 2016 ini.
Kamar mandi pun tidak boleh luput dari perhatian.
Kamar mandi harus memiliki sirkulasi udara agar tidak bau dan lebih sehat.
Baca Juga: Bantah Pernah jadi Wanita Simpanan, Dinar Candy Blak-blakan Akui Pernah Pacaran dengan Suami Orang!
Selanjutnya, Andy menambahkan ketika membangun rumah lebih baik menghadap ke timur.
Hal ini agar ketika sudah melewati jam 2 siang, teras tidak akan panas.
Ketika menyambut tamu pun tidak perlu masuk ke rumah, karena di teras cukup terasa sejuk, ini pun sebagai bentuk physical distancing pencegahan Covid-19.
Lebih lanjut, keberadaan pohon di sekitar halaman rumah juga penting, karena bisa menurunkan suhu.
“Pohon bisa menurunkan suhu 2-3 derajat di rumah,” ungkap Andy.
Beberapa inovasi yang sedang dikembangkan pada rumah baru menyesuaikan kondisi Covid-19, menurut Andy dengan membuat kamar mandi kecil di dekat teras.
Ini digunakan tidak hanya untuk penghuni rumah, tetapi juga untuk tamu.
“Membuat ruang kecil antara teras dan ruang masuk, disitu untuk tempat sepatu dan ganti baju. Kamar mandinya juga hanya terdiri shower dan wastafel,” tutup Andy.
(*)