Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ketika sudah menyukai suatu makanan dan minuman, pasti kita akan terus-menerus ingin mengonsumsinya.
Bukannya tidak boleh, namun makanan atau minuman apa pun dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.
Salah satu contoh nyata terkait dampak konsumsi minuman tertentu secara berlebihan terjadi di China.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, seorang remaja berusia 18 tahun dilaporkan mengalami koma diabetes akibat terbiasa minum dua gelas bubble tea setiap hari.
Setelah sebulan rutin minum dua gelas minuman tersebut, gadis asal Shanghai itu mengalami masalah kesehatan yang parah.
Ia ditemukan tidak sadarkan diri oleh anggota keluarganya yang mengatakan jika gadis itu telah mengalami gejala hiperglikemia atau kadar gula darah yang sangat tinggi.
Sebelum jatuh koma, ia mengalami gejala seperti mual, sering buang air kecil dan dehidrasi.
Keluarga lalu membawanya ke Ruijin Hospital, di mana kadar gula darahnya tercatat sekitar 25 kali lebih tinggi dari kondisi normal.
Gadis itu menggunakan ventilator dan menerima cuci darah sebelum terbangun dari koma lima hari kemudian.
Pada 1 Juni, ia terlihat sudah pulih dan keluar dari rumah sakit.
Menurut Healthline and the US Department of Agriculture, kadar gula di dalam satu gelas bubble tea mencapai 54 gram.
Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan gula yang terkandung dalam es teh manis biasa, yakni 22 gram.
Minuman yang bertekstur kenyal ini awalnya populer di Taiwan, dan kini populer di berbagai negara yang dijual dengan pilihan campuran mulai dari teh, susu, hingga kopi.
Bubble pada minuman kekinian itu ternyata tidak hanya sulit untuk dicerna tetapi mengandung gula yang tinggi.
Lebih dari itu, bubble yang juga disajikan dengan minuman manis sehingga kadar kandungan gulanya semakin meningkat.
Tingkat kandungan gizinya pun dipastikan rendah, karena minimnya vitamin dan serat pada bubble.
Jika memang sudah ‘kecanduan’ dengan minuman bubble, disarankan membuat sendiri bubble dan menggunakan madu untuk mengurangi kandungan gulanya.
(*)