Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Nama guru kembali tercoreng akibat ulah seorang oknum di Bojonegoro.
Pria yang berprofesi sebagai guru SMP di Bojonegoro ini, diketahui telah berbuat hal bejat dan memalukan.
Pasalnya guru tersebut telah mengaku-ngaku berprofesi sebagai seorang fotografer untuk memuaskan hasrat dan nafsunya.
Atas penipuan yang dilakukan, Muhammad Hadi kini telah berhasil memperdaya 25 anak baru gede (ABG).
Mengutip dari Surya Malang pada Sabtu (13/5/2020), Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hermawan mengatakan Muhammad Hadi telah memperdaya 25 ABG dengan cara di foto.
Namun, tersangka juga melengkapi modusnya dengan membuat perjanjian.
Kepada korban, Hadi meminta ganti rugi apabila pose foto yang dilakukan tidak sesuai standar.
Tak main-main, Hadi bahkan meminta ganti rugi hingga puluhan juta rupiah.
Meskipun sempat keberatan, namun korban akhirnya bersedia untuk melakukan pemotretan sesuai dengan keinginan Hadi.
Akhirnya Hadi pun, memanfaatkan dan membawa korban untuk berfoto tanpa busana di sebuah kamar hotel.
Tak hanya menyuruh berfoto tanpa busana, namun Hadi juga menyetubuhi korban.
"Ada ancamannya, makanya korban ada yang mau foto tanpa busana. Bahkan tersangka juga menyetubuhi korban di bawah umur," terang AKBP M Budi Hermawan.
Baca Juga: KompasTV Bakal Kembali Menggelar Konser Amal, Rosiana Silalahi Sempat Berpikir Masyarakat akan Bosan
Kepada Budi, tersangka mengaku telah berhasil mengelebuhi 25 wanita.
Hanya saja, pihak kepolisian hingga kini baru mengidentifikasi 18 korban dan baru memeriksa 8 korban.
Dari jumlah total, Hadi mengaku telah menyetubuhi 3 korban.
"Kami sudah menahan tersangka," terangnya.
Sementara itu melansir dari Warta Kota, oknum guru cabul juga pernah terjadi di Soreang Bandung.
Polresta Bandung mengaku telah melakukan penyelidikan terhadap EP (36) setelah menemukan foto-foto siswi di dalam komputer dan laptopnya.
"Saat ini sedang kami dalami, di komputer ini atau pun di laptop apakah ada korban lain atau tidak karena ada indikasi foto-foto lainnya. Apakah ada hubungan atau tidak masih kamI dalami," kata Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan.
Hendra Kurniawan menuturkan kronologi pencabulan tersebut bermula dari pelaku yang diketahui mendekati korban lewat media sosial menggunakan akun Facebook, M Rizki Hamdan.
(*)