Find Us On Social Media :

Awas! Serangan Zoom Fatigue Akibat Keseringan Meeting Online, Begini Cara Mengatasinya

By Devi Agustiana, Minggu, 14 Juni 2020 | 11:10 WIB

Ilustrasi. Tingginya intensitas panggilan video call bisa menyebabkan zoom fatigue.

Menurut Petriglieri, melakukan panggilan video membutuhkan lebih banyak fokus daripada obrolan tatap muka.

Obrolan video berarti perlu bekerja lebih keras untuk memproses isyarat non-verbal seperti ekspresi wajah, nada suara, dan bahasa tubuh.

Tuntutan untuk lebih fokus ini mengonsumsi banyak energi.

"Anda tidak dapat bersantai, seperti ketika dalam percakapan tatap muka," katanya.

Baca Juga: Tantri Kotak Geram dengan Para Orang Tua yang Tega Buang Darah Dagingnya Sendiri: Udah Dosa Berbuat Ini Makin Dosa Ngebuang!

Ada pula faktor lain, seperti jeda yang terjadi antar percakapan.

“Diam menciptakan ritme alami dalam percakapan kehidupan nyata. Namun, ketika itu terjadi dalam panggilan video, kamu menjadi cemas,” tambahnya.

Kondisi itu juga membuat orang tidak nyaman.

Satu studi tahun 2014 oleh akademisi Jerman menunjukkan bahwa keterlambatan telepon atau sistem konferensi membentuk pandangan kita terhadap orang-orang secara negatif.

Bahkan keterlambatan 1,2 detik membuat orang memandang responden sebagai kurang ramah atau kurang fokus.

Faktor tambahan, kata Shuffler, adalah jika kita secara fisik menggunakan kamera, kita sangat sadar sedang diawasi.