Petriglieri percaya bahwa keadaan saat ini yang membuat kita seolah dipaksa untuk melakukan panggilan video mungkin merupakan faktor yang berkontribusi.
“Panggilan video adalah pengingat kita akan orang-orang yang tidak bisa kita temui. Setiap kali Anda melihat seseorang online, seperti kolegamu misalnya, itu akan mengingatkan bahwa kita seharusnya berada di tempat kerja bersama,” katanya.
"Apa yang saya temukan adalah, kita semua kelelahan; Tidak peduli apakah mereka introvert atau ekstrovert. Kita mengalami gangguan yang sama dari konteks yang hampir serupa selama pandemi," tambahnya.
Ada pula fakta bahwa aspek kehidupan kita yang dulu terpisah, seperti pekerjaan, teman, dan keluarga, semuanya sekarang terjadi di ruang yang sama.
Menurut Petriglieri, teori kompleksitas-diri mengandaikan bahwa individu memiliki banyak aspek peran sosial yang bergantung pada konteks, hubungan, kegiatan, dan tujuan.
Ketika aspek-aspek ini dikurangi, kita menjadi lebih rentan terhadap perasaan negatif.
"Sebagian besar peran sosial kita terjadi di tempat yang berbeda, tetapi sekarang konteksnya telah melebur," kata Petriglieri.