Dikisahkan, pada tahun 238 sebelum masehi, terjadi musim paceklik atau kekurangan bahan makanan.
Paceklik ini disebabkan oleh kemarau yang berkepanjangan.
Sang Kaisar pun memikirkan cara untuk mengolah makanan menjadi banyak.
Nah, saat Kaisar makan, beliau menuangkan sup panas ke atas nasi.
Ini membuat nasi mengembang seperti bubur.
Kaisar pun meminta juru masak untuk memasak beras sampai menjadi bubur.
Sehingga ada lebih banyak makanan untuk rakyatnya.
Lebih lanjut, ada juga kisah dokter Chun Yuyi yang merawat penyakit kaisar Qi dengan menyajikan bubur.
Kemudian, bubur mulai disajikan sebagai menu sarapan orang yang sedag sakit.
Bubur dianggap menjadi makanan sehat sejak tahun 219 dalam buku pengobatan tradisional Tiongkok.
Selain itu, karena tekstur bubur yang lembut, makanan ini mulai sering dijadikan makanan pedamping susu untuk bayi yang sudah boleh makan nasi.