Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Gilang Dirga masih menangis ketika menceritakan proses persalinan anak keduanya.
Gilang Dirga dan Adiezty Fersa terpaksa memutuskan untuk menghentikan kehamilan lantaran dokter menemukan kelainan jantung bawaan pada janinnya.
Adiez melahirkan pada usia lima bulan kehamilan dengan metode persalinan pervaginam atau normal.
Baca Juga: Anti KDRT, Gilang Dirga Lampiaskan Kekesalannya ke Pintu Kamar Sampai Rusak
Saat Adiezty melahirkan, janin tersebut masih berdetak.
Namun, sebelas menit kemudian dokter mengatakan janin Gilang dan Adiez sudah tidak bernyawa lagi.
"Pas pertama dilahirin sambil gendong bayinya, nyasih kode kalau masih hidup, oke, sebelas menit kemudian dicek lagi dokter nangguk kalau udah enggak ada," jelas Gilang Dirga di YouTube Andhika Pratama, Senin (15/6/2020).
Tangisan Gilang Dirga pecah ketika menerima kenyataan kalau dia harus kehilangan calon anaknya untuk kedua kalinya.
"Aduh gue di situ udah engga kuat, karena gue ngeliat dia dimandiin, gue azanin," kata Gilang Dirga lagi.
Gilang merasa sangat kehilangan lantaran selama ini janin tersebut dalam kondisi sehat malah cenderung aktif
"Yang paling bikin sakit adalah kita berharap sekali, bahwa dia anak pertama istilahnya, kalao USG ada detak jantungnya," lanjutnya.
Gilang merasa bersalah lantaran tidak bisa menyelamatkan janinnya.
Saking terpuruknya, Gilang siap untuk menggantikan posisi anaknya.
"Ketika harus menerima kenyataan dia engga ada itu gue kayak ya Allah nak, kalau bisa digantiin gue aja deh yang mati lo yang hidup, gue bapak lo tapi gue engga bisa ngapa-ngapain," kata Gilang sambil menyeka air matanya.
Ditambah lagi saat janin tersebut harus dimakamkan, Gilang kembali harus melihat janin tersebut dan mengazankan.
"Gue sempat pulang, di sini dimandiin lagi, pas dimandiin lagi gue megang, nangis lagi. Pas gue nguburin, harus gue azanin, gue gak kuat gue pecah banget," tandasnya.
(*)