Ruminah bercerita awal pembuatan ayam geprek sebenarnya karena diminta oleh pelanggannya.
Ia ingat ada mahasiswa asal Kudus, Jawa Tengah yang meminta ayam goreng tepungnya diberi aneka sambal.
"Terus banyak anak yang bilang ayam gejrot, ayam ulek.
Akhirnya saya beri nama jadi ayam geprek," sebut perempuan yang akrab disapa Rum ini.
Hidangan ayam geprek ternyata disukai banyak orang.
Mulai dari mahasiswa, pekerja kantoran, sampai wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.
Sejak saat itu, Ruminah telah membuka enam cabang warung ayam geprek yang tersebar di daerah Yogyakarta.
Dibantu 23 pegawai dan anak-anaknya ia mengelola bisnis warung ayam geprek.
Di kota kelahirannya, ayam geprek juga terkenal.