Contohnya di Jalan Warung Lor, warung pertama Ayam Geprek Bu Rum, ada dua warung ayam geprek lain yang bersebelahan.
Jika menelusuri Kota Pelajar, tidak akan sulit untuk menemukan ayam geprek dengan berbagai nama dan kreasi hidangan.
Baca Juga: 7 Tahun Menikah dengan Jonas Rivanno, Asmirandah Umumkan Hamil Anak Pertama!
Ruminah sendiri mengatakan bisnisnya lumayan terpengaruh dengan banyaknya saingan.
"Ya bertahan saja," kata Ruminah.
Sembari ia juga mulai berinovasi dengan menghadirkan aneka sambal seperti sambalado, cabai hijau, bumbu rendang, dan taburan keju.
"Kalau yang ke warung ibu ini kebanyakan memang anak lawas, yang tahu kalau ayam geprek awalnya dari sini," kata Ruminah.
Lebih lanjut, sejak jadi fenomenal dan masuk ke Jakarta pada 2017, banyak sekali merek ayam geprek dijajakan.
Baca Juga: Di Hari Ulang Tahun Trump, Netizen Malah Selamati Obama dan Trendingkan Namanya
Misalnya ada I Am Geprek Bensu dan Geprek Bensu yang dibuka pada tahun itu.
Seiring perjalanan keduanya mengalami perebutan merek dagang.
Geprek Bensu yang menawarkan sistem waralaba sukses dan sampai sekarang memiliki 139 cabang waralaba yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Hongkong.
Lebih lanjut, bahkan menurut Hadi Surya Koe selaku Head of Marketing GrabFood, Grab Indonesia bahwa ayam goreng merupakan salah satu dari 3 jenis makanan paling tinggi pemesanan selama pandemi Covid-19, disamping es kopi dan aneka mie.
“Ada tiga jenis kategori makanan yang paling diminati, yaitu ayam goreng, es kopi, dan aneka mie,” jelas Hadi dalam acara Peluncuran Grab Merchant App yang diikuti Grid.ID secara virtual, Kamis (11/6/2020).
(*)