Grid.ID - Perselisihan antara Krisdayanti dan kedua anaknya, Aurel Hermansyah dan Azriel Hermansyah tak kunjung menemukan titik terang.
Baik Krisdayanti maupun keduanya enggan untuk duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan mereka secara kekeluargaan.
Justru sebaliknya, saling sindir di media sosial malah dilakukan Krisdayanti dengan Aurel Hermansyah dan Azriel Hermansyah.
Seperti yang kita ketahui, Aurel sempat meninggalkan komentar untuk KD di unggahan Instagram sang diva.
Aurel mengatakan bahwa dirinya selama ini sulit bertemu dengan sang ibu.
Sontak saja komentar Aurel ini mendapat simpati dari publik, hingga tak sedikit warganet yang langsung menyerang KD.
Banyaknya hujatan yang diterima KD pun membuat Raul Lemos, sang suami ikutan marah.
Bahkan Raul kerap menyindir dua anak tirinya di laman Instagram.
Pertikaian antara ibu dan anak ini pun menyita perhatian beberapa psikolog, satu di antaranya adalah Bunda Romi.
Dalam wawancara eksklusif dengan Silet, yang diunggah di kanal Youtube RCTI - Infotainment pada 14 Juni 2020, Bunda Romi memberikan sarang untuk permasalahan tersebut.
Ia mengatakan bahwa kedua anak Anang Hermansyah ini lebih rentang menjadi korban pelecehan media sosial.
Bunda Romi bahkan memberikan tamparan keras untuk istri Raul Lemos itu.
"Ngomong di media sosial itu ibarat ngomong sama rumput yang bergoyang.
"Yang kena imbas bukan orang itu langsung, tapi bisa kemana-mana.
"Itu lebih memberikan dampak negatif, itu namanya submissive," ungkap Bunda Romi.
Lebih lanjut, Bunda Romi berpendapat jika orang tua tak perlu menimpali aksi anaknya.
"Mungkin anak dalam kondisi tidak berdaya, tidak tahu cara menghubungi orang tuanya, sehingga lari ke media sosial. Mungkin itu tidak perlu ditimpali lagi," kata Bunda Romi.
Sang psikolog mengatakan bahwa masih ada permasalahan yang belum tuntas antara KD dan kedua anaknya.
"Jadi sebetulnya, kalau dulu masalah itu belum tuntas, maka tuntaskan.
"Orang tua bisa ngasih solusi, dan anak bisa menolak atau berpendapat," ungkap Bunda Romi.
"Tetapi kalau tidak bisa diutarakan secara asertif tanpa menyakiti perasaan orang lain, itu bisa berlarut-larut seperti ini," tandasnya.
(*)