Dengan cekatan, Ganindra tidak berpikir panjang, langsung membalut tubuh Andrea dengan selimut dan bergegas ke rumah sakit.
Penuturan Ganindra di situ, saking menahan sakit yang hebat, kedua mata Andrea sudah menjadi putih.
Begitu sampai di rumah sakit, dokter mengatakan kalau Andrea harus segera dioperasi.
Namun bukan sembarangan operasi, butuh dokter dengan kemampuan khusus untuk menangani kasus Andrea.
Dokter memutuskan untuk memotong saluran indung telur sebelah kiri akibat pecahnya saluran tersebut.
Hal itu diputuskan lantaran menjaga bagian organ reproduksi Andrea yang masih sehat.
"Jadi karena pecah takut ngeganggu semuanya, dipotonglah saluran indung sebelah kiri," lanjut Andrea Bimo.
Akhirnya Andrea pun harus menghentikan kehamilannya di usia empat bulan.
Kesedihan Andrea dan Bimo tidak kelar sampai di situ, ada kabar lain dengan kondisi saluran indung telur sebelah kanan.
"Saat itu dokter juga bilang saat dicek yang kanan, itu juga salurannya sempit engga sewajarnya," sambung Ganindra.
Dengan kondisi seperti ini, untuk merencaakan kehamilan berikutnya, Andrea butuh penanganan yang lebih khusus.
(*)