Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Andera Dian dan Ganindra Bimo pernah mengalami masa sulit di tahun pertama pernikahan mereka.
Ganindra nyaris kehilangan nyawa istrinya lantaran dampak kehamilan ektopik alias hamil di luar kandungan hingga empat bulan masa kehamilan.
"Engga semua orang tahu dengan latar belakang cerita kita seperti apa, sebenarnya satu tahun setelah kita nikah gue sempat hamil sampai empat bulan,"
"Ternyata gue hamil di luar kandungan," kata Andrea Bimo di YouTube Andhika Pratama, Selasa (16/6/2020).
Masalah timbul ketika terjadi perdarahan hebat di area perut Andrea.
Saat itu Andrea mengalami perdarahan lantaran janin berkembang di saluran indung telur sebelah kiri dan kemudian pecah.
Akibat saluran yang pecah itu perdarahan di area perut Andrea mencapai 1.5 liter dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Kala itu Andrea pingsan di dalam kamar mandi.
Baca Juga: Setelah Umumkan Kehamilan Pertamanya, Asmirandah Bagikan Foto Maternity Mesra dengan Jonas Rivanno
Beruntung, Ganindra menemui istrinya dengan cepat.
Dengan cekatan, Ganindra tidak berpikir panjang, langsung membalut tubuh Andrea dengan selimut dan bergegas ke rumah sakit.
Penuturan Ganindra di situ, saking menahan sakit yang hebat, kedua mata Andrea sudah menjadi putih.
Begitu sampai di rumah sakit, dokter mengatakan kalau Andrea harus segera dioperasi.
Namun bukan sembarangan operasi, butuh dokter dengan kemampuan khusus untuk menangani kasus Andrea.
Dokter memutuskan untuk memotong saluran indung telur sebelah kiri akibat pecahnya saluran tersebut.
Hal itu diputuskan lantaran menjaga bagian organ reproduksi Andrea yang masih sehat.
"Jadi karena pecah takut ngeganggu semuanya, dipotonglah saluran indung sebelah kiri," lanjut Andrea Bimo.
Akhirnya Andrea pun harus menghentikan kehamilannya di usia empat bulan.
Kesedihan Andrea dan Bimo tidak kelar sampai di situ, ada kabar lain dengan kondisi saluran indung telur sebelah kanan.
"Saat itu dokter juga bilang saat dicek yang kanan, itu juga salurannya sempit engga sewajarnya," sambung Ganindra.
Dengan kondisi seperti ini, untuk merencaakan kehamilan berikutnya, Andrea butuh penanganan yang lebih khusus.
(*)