Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Warga Desa Pekuncen, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, baru-baru ini sedang dihebohkan dengan temuan babi hutan.
Pasalnya, babi hutan yang ditemukan sekitar tiga bulan lalu oleh Tukirin alias Bawor (53) ini tak hanya memiliki fisik yang aneh.
Namun, babi hutan yang ditemukan Bawor itu juga memiliki kebiasaan yang tak lazim.
Tak seperti babi pada umumnya, hewan mamalia yang ditemukan Bawor itu disebutkan memiliki jari bak ayam.
Selain itu hewan Babi tersebut hanya mau makan jika diberikan nasi beserta lauk.
Keanehan babi yang dipelihara Bawor itu tak hanya sampai di sana.
Sebab babi hutan tersebut juga meminum teh dan kopi layaknya manusia.
Mengutip dari Kompas pada Selasa (16/6/2020), Bawor menceritakan awal mula saat dirinya menemukan babi yang telah menghebohkan warga di sana.
Tiga bulan lalu, Bawor mengaku berangkat ke Pangandaran usai mendapat informasi keberadaan babi aneh tersebut dari rekannya.
Sebagai pemburu babi, Bawor mengaku rela menempuh jarak 100 kilometer untuk menuju lokasi.
Akhirnya, Bawor menemukan keberadaan babi aneh tersebut di dekat saluran air.
"Saya ke sana, babi masih di hutan, saya cari-cari ketemu di sebuah saluran air sedang mendekam."
"Saya pegang buntutnya, saya angkat pelan-pelan, kemudian dimasukkan ke keranjang dan dibawa ke sini pakai motor," jelas Bawor.
Bawor mengatakan bahwa warga sekitar tak ada yang berani menangkap babi tersebut.
"Ada celeng (babi hutan) kok kakinya seperti ini. Saya lihat kok jarinya ada empat, kaki depan empat, kaki belakang empat," jelasnya.
Selain keanehan fisik, Babi hutan yang dibawa pulang Bawor juga memiliki taring yang tak biasa.
Jika taring babi pada umumnya tumbuh ke atas dan ke bawah, babi tersebut justru memiliki taring yang tumbuh menyamping.
Tak seperti babi lain yang memakan pepaya mentah atau singkong.
Sejak membawa mamalia itu pulang, Bawor mengaku bahwa babi tersebut tak pernah menyantap makanan mentah.
"Kalau yang ini tiap pagi saya kasih makan nasi hangat sama rica-rica daging celeng. Habis itu dikasih minum teh atau kopi, air putih mentah enggak mau," kata Bawor.
Sementara itu melansir dari Tribun Banyumas, Kepala Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cilacap, Dedi Rusyanto mengungkap keanehan pada babi yang dipelihara oleh Bawor.
Menuutnya keanehan yang dimiliki babi tersebut, disebabkan oleh faktor keturunan yang tidak normal.
"Biasanya karena faktor genetik perkawinan keluarga dekat sehingga mengurangi kualitas."
"Bisa mudah sakit, terjadi cacat, atau bisa aktivitas induknya saat hamil mungkin dikejar mangsa. Lalu mungkin terjatuh dan terjadi sesuatu," ujarnya.
(*)