Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Tindak asusila kembali dialami seorang gadis asal Palembang, Sumatera Selatan.
Mulanya gadis berinisial N (14) itu tengah meminta tolong seorang rekannya yang baru dikenalnya 3 hari lalu.
Namun pada akhirnya, N malah menjadi korban pelecehan seksual teman prianya itu bersama satu tersangka lain.
Baca Juga: Sempat Dipaksa Syuting oleh Sang Mama, Ranty Maria Tak Naik Kelas: Malu Sama Teman-teman
Mengutip dari Tribun Sumsel pada Selasa (16/6/2020), atas kasus tersebut, paman korban akhirnya melaporkan tindak asusila itu pada pihak berwajib.
Y (40) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu SPKT Polrestabes Palembang untuk melaporkan tindak asusila tersebut.
Kepada polisi, Y menjelaskan peristiwa yang diterima ponakannya pada Minggu sekitar pukul 20.00 WIB lalu.
Sebelum kejadian berlangsung, N mengaku hendak meminta tolong rekanya itu untuk mengantar pulang.
"Korban bercerita kepada kami kalau dia bertemu dengan teman prianya yang baru dikenalnya tiga yaitu A. Kemudian korban minta diantar pulang ke rumahnya," ujarnya.
Namun di tengah perjalanan, N justru dibelokkan ke arah lain.
N justru dibawa pulang kerumah pelaku yang berada di kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Palembang.
Di sanalah, N dirudapaksa secara bergilir oleh dua orang pria.
"Di sana pelaku bersama temannya R melakukan perbuatan tidak senonoh kepada korban," ujarnya.
"Setelah korban pulang, korban kemudian bercerita kepada orang tuanya dan keluarga lainnya, sehingga kami sepakat melaporkan kedua pelaku," jelasnya.
Sementara itu, N tak menampik jika ia dan rekan prianya itu saling mengenal tiga hari yang lalu.
"Saya baru mengenal pelaku tiga hari, dari teman saya. Karena sudah bertemu dengan pelaku kemudian saya meminta dia mengantarkan saya pulang," jelas korban.
Meskipun bersedia mengantar pulang, nyatanya N tidak dipulangkan ke rumah.
"Di sana saya ditarik dan diseret oleh mereka serta mulut saya di tutup," ungkapnya.
"Setelah mereka puas saya disuruh pulang," imbuhnya.
Diperlakukan tak senonoh oleh dua pria, akhirnya N menceritakan kejadian tersebut pada keluarga.
"Saya langsung cerita kepada orang tua saya dan bibi sehingga sepakat untuk melaporkan kedua pelaku," pungkasnya.
"Laporan korban sudah diterima anggota piket kita, selanjutnya laporan korban akan ditindaklanjuti oleh unit Reskrim Polrestabes Palembang," pungkas Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono.
Sementara itu dilansir dari Kompas, beberapa waktu lalu modus pencabulan juga pernah terjadi.
Jajaran Polsek Sukarami Palembang, Sumatera Selatan menangkap JH (37) yang mengaku sebagai seorang dukun yang bisa menggugurkan kandungan.
Namun, modus tersebut justru digunakan untuk mencabuli korbannya berulang kali.
Salah satu korban JH yakni NS yang mengaku telat menstruasi dan berencana menggugurkan kandungannya.
Di sana pelaku justru meminta korban untuk berhubungan badan dengan dalih ritual sebelum menggugurkan.
"Korban menolak, namun dipaksa oleh pelaku dengan modus sebagai ritual agar janinnya hilang," jelas Kapolsek Sukarami Kompol Irwanto.
(*)
https://regional.kompas.com/read/2020/04/08/16004411/modus-dukun-cabul-di-palembang-mengaku-bisa-gugurkan-kandungan-malah-cabuli?page=1
https://sumsel.tribunnews.com/2020/06/16/minta-tolong-diantar-remaja-di-palembang-ini-malah-dicabuli-teman-baru-dikenalnya-3-hari?page=all