Satu di antara yang paling banyak ada di provinsi Khuzestan, Iran.
Mantan Ketua Pengadilan Provinsi Khuzestan, Abbas Jafari Dolatabadi, menganggap kasus honor killing sebagai masalah serius di provinsi tersebut.
Ia mengatakan honor killing di Khuzestan telah "disahkan" dan "kebiasaan setempat memungkinkan pembunuhan ini terjadi, dan para pelaku pembunuhan ini sama sekali tidak menjadi buronan".
"Sayangnya, honor killing terjadi di provinsi ini dengan cara yang sangat tragis, dan keluarga para korban biasanya tidak menuntut hukuman dari si pembunuh," ujar Abbas Jafari Dolatabadi.
Menurut editor Iran International, Sadeq Saba, kasus pemenggalan kepala pada wanita berusia 19 tahun tersebut menunjukkan bahwa tidak ada cukup perlindungan bagi perempuan di seluruh Iran.
Ia menambahkan, "Meskipun rezim menyangkal disalahkan atas jumlah kasus honor killing di Iran, lebih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi wanita dalam kawin paksa".
(*)