Setelah selesai dari pekerjaannya di bengkel, RW melanjutkan pekerjaanya sebagai sebagai tukang ojek untuk mencari tambahan.
Lantaran menjalankan pekerjaan tambahan tersebut, Hamijo tak memungkiri apabila anaknya sering pulang larut malam.
Ditangkapnya sang anak, Hamijo pun membeberkan apabila anaknya memang beberapa kali berbincang dengan seseorang yang diduga radikal di desanya.
"Menurut teman yang ojek di situ ada satu orang yang selalu dipantau katanya radikal," ujarnya.
"Mungkin anak saya ini dilihat ada cerita dengan orang itu, lalu mungkin temannya itu kasih laporan, saya juga enggak tahu," Imbuh Hamijo.
Lantaran yakin anaknya tak terlibat dalam aktivitas terorisme, akhirnya Hamijo mempersilahkan rumahnya untuk dilakukan penggeledahan.
Saat didatangi tim Densus Antiteror 88, Hamijo pun mempersilahkan dan mengizinkan rumahnya untuk digeledah.
"Saya tidak punya firasat apa-apa, dan saat Densus datang saya persilahkan mereka menggeledah kamar anak saya, dan mereka tidak dapat apa-apa yang dicurigai," tuturnya.
Sebelum diberitakan, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat membenarkan penangkapan dua terduga teroris di Kota Ambon.