Dulu, ada banyak masyarakat Tionghoa yang merantau dan tersebar di berbagai negara di dunia.
Sebagian besar, masyarakat Tionghoa memilih untuk menetap di daerah-daerah tersebut dan mencoba membuat nasi goreng dengan bumbu yang tersedia di tempat tinggal mereka saat itu.
Sehingga, sejak saat itu ada banyak jenis nasi goreng dengan variasi rasa yang unik.
Sementara itu, mengutip Kompas.com, kuliner Indonesia yang kaya akan rasa juga telah terpilih sebagai World’s 50 Best Food versi poling CNN 2017 yang menempatkan rendang dan nasi goreng sebagai makanan favorit urutan pertama dan kedua.
Hal ini menunjukkan bahwa seni dapur Indonesia telah mengangkat martabat bangsa, khususnya menyumbangkan nikmat bagi bangsa-bangsa di dunia dan sangat potensial dikembangkan menjadi ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.
Menurut pakar kuliner UGM, Prof. Murdijati Gardjito, setidaknya ada 104 ragam nasi goreng yang tersebar di Indonesia dengan 36 diantarnya dapat ditelusuri asal usulnya.
Sedangkan 59 lainnya merupakan resep pengembangan.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa citarasa nasi goreng merupakan citarasa universal yang dapat diterima hampir seluruh masyarakat.
Sebaran asal usul nasi goreng ada di Jawa dan Sumatera yang seluruhnya merupakan 50 % dari daerah kuliner yang ada di Indonesia.
(*)