Grid.ID - Ketertarikan Israel pada senjata nuklir pada dasarnya bermulai saat pendirian negara Yahudi itu pada tahun 1948.
Pemimpin pendiri negara itu, David Ben-Gurion, dihantui baik oleh Holocaust maupun permusuhan tak henti-hentinya yang dihadapi Israel dari tetangga-tetangganya yang jauh lebih besar di Arab.
Ben-Gurion memandang senjata nuklir sebagai pilihan terakhir untuk memastikan kelangsungan negara Yahudi itu.
Masalah yang dihadapi Ben-Gurion dan penasihat terdekatnya adalah bahwa negara muda yang baru merdeka ini, miskin.
Israel juga relatif tidak canggih dan tidak memiliki sumber daya teknologi dan material yang diperlukan untuk mendukung program senjata nuklir.
Harapan terbaik Israel untuk memperoleh senjata nuklir datang dengan mengandalkan perlindungan asing.
Untungnya bagi Israel, khususnya selama pertengahan 1950-an, kendali Prancis atas Aljazair semakin diperebutkan oleh pemberontakan domestik yang menerima dukungan besar dari pemimpin Mesir Gamal Abdel Nasser.
Paris merespons dengan memunculkan bantuan Israel dalam menyediakan intelijen tentang situasi Aljazair dengan imbalan persenjataan konvensional Prancis.