Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Kisah seorang pemulung yang membeli ponsel dengan sekarung uang koin.
Well, kisah ini dimulai dari seorang pemulung yang datang ke gerai ponsel di Samarinda.
Tak sendiri, pemulung tersebut membawa sebuah karung beras berwarna putih.
Dilansir dari Instagram @wisataistimewa, awalnya para pegawai mengira jika pemulung tersebut hanya ingin berteduh.
Namun, rupanya kakek ini ingin membelikan ponsel untuk cucunya.
Momen tersebut direkam oleh salah seorang pegawai konter.
Dan video tersebut jadi viral setelah diunggah ke media sosial.
Dilansir dari Kompas.com, pemulung tersebut bernama Yatmin (62), warga Damanhuri, Gang 5, Samarinda.
Setiap harinya Yatmin berkeliling dengan sepeda untuk mencari barang rongsokan.
Suatu ketika, cucunya yang bernama Satria meminta ponsel pada sang kakek.
Karena tak punya banyak, Yatmin pun meminta Satria menabung.
Setiap hari, Yatmin memberi Satria uang Rp 5.000 sampai Rp 10.000 untuk jajan di sekolah.
Sisa dari uang jajannya ditabung.
Dan setelah hampir setahun, uang receh tersebut akhirnya terkumpul sehingga Yatmin membawanya ke konter.
Baca Juga: Nyamar Jadi Tukang Sapu Jalanan, Baim Wong Ngaku Dapat Pelajaran Usai Beri Uang untuk Pemulung
“Setiap hari dia (Satria) tabung Rp 1.000, Rp 2.000, sampai Rp 3.000, sisa jajannya,” ungkap Yatmin saat ditemui Kompas.com di Samarinda, Minggu (21/6/2020).
Yatmin kemudian memasukkan uang recehan itu ke dalam karung dan mendatangi konter ponsel.
Takut uang yang dikumpulkan kurang, Yatmin berniat menambahkan dengan uangnya sendiri.
“Awalnya saya berniat kalau kurang nanti saya tambah,” ungkap Yatmin.
Butuh keberanian tinggi bagi Yatmin untuk pergi ke konter saat tidak mengetahui jumlah uang yang dibawa.
Petugas konter yang berjaga awalnya kaget melihat Yatmin.
Mereka langsung memanggil pemilik gerai.
“Saya awalnya kaget, pegawai saya panggil katanya ada kakek datang bawa uang recehan mau beli ponsel,” ungkap pemilik konter Rahman (26).
Perasaan iba membuat Rahman akhirnya memberi ponsel baru ke kakek tersebut tanpa pikir panjang.
Harga ponsel yang diberikan berkisar Rp 1,9 juta, sementara jumlah uang koin di dalam karung diperkirakan sekitar Rp 600.000.
“Kami belum hitung uang koin itu. Saya bilang ya sudah enggak masalah, terima saja. Terus kami kasih ponsel baru dan uang Rp 200.000,” imbuh Rahman.
Rahman mengaku sering melihat kakek tersebut lalu lalang di depan konternya.
Bahkan, sejak Februari saat gerai pertama kali dibuka, kakek itu yang membersihkan sisa barang di sekitar konter tersebut.
Yatmin hidup bersama istrinya, Lasinem (52) di Samarinda sejak 1993, keduanya dari Purwodadi, Jawa Tengah.
Saat ini Lasinem merupakan seorang penjual buah keliling.
Sedangkan Yatmin menjadi pemulung.
(*)