Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Komedian Soleh Solihun memberikan pandangannya terhadap kritik Bintang Emon yang viral atas kasus Novel Baswedan.
Banyak pihak yang tersinggung dengan perkataan Bintang hingga sang komika mendapatkan fitnah dan ancaman, Soleh sepakat bahwa masyarakat kini lebih sensitif.
Soleh pun berpendapat bahwa tantangan yang akan dihadapi oleh dunia lawak di masa mendatamg akan lebih sulit.
Sang komika mengungkapkan hal ini di kanal Youtube presenter senior Helmy Yahya Berbicara.
"Sepakat gak kalau kita katakan masyarakat Indonesia jauh lebih sensitif daripada dulu?"
"Dulu lawak Warkop gila loh, bebas banget itu bercanda suku-sukuan," buka Helmy dikutip Grid.ID, Senin (22/6/2020).
Sepakat dengan pernyataan Helmy, Soleh mengakui memang tantangan bagi pelawak semakim bercabang.
"Iya (setuju), stand up comedian sekarang lebih punya banyak tantangan."
Baca Juga: Bintang Emon Jamin Dirinya Bebas Narkoba, Kalau Minuman Keras?
"Awal muncul tahun 2011 tantangannya hanya satu aja, terlihat pintar."
"Dulu persoalannya gitu cuma 'lo garing, gak lucu' udah, sekarang mah saya dibilang gak lucu gak apa-apa yang penting jangan ada yang marah," jawab Soleh.
Bahkan Soleh menyebut hari ini ancamannya sangat mengerikan.
"Sekarang lebih ngeri lagi, dulu takutnya cuka 'kok gak smart', dulu kan pintae atau engga, lucu atau enggak," tambah Soleh.
Baca Juga: Diserang di Media Sosial, Bintang Emon Terganggu Hingga Stres
Batas yang bias tentang humor, menurut Soleh menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi kasus seperti ini.
"Yang namanya tersinggung, kita belum tahu ada batasannya sampai ada orang yang marah," kata Soleh.
Mengambil contoh kasus rekannya, Soleh menyebut bahwa terkadang batasan itu berkembang.
"Kayak Pandji beberapa tahun lalu itu ngomongin kucing, marah. Tapi mungkin beberapa tahun lalu gak ada yang marah," ucapnya.
Baca Juga: Sempat Takut Usai Roasting Kasus Novel Baswedan, Bintang Emon Bersyukur Didukung Teman Sesama Komika
"Kadang batasan itu berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, makanya yang bingung di stand up comedy itu saat kita udah tahu 'oh ini gak boleh ternyata'," sambungnya.
"Materi Boris, materi lama tentang orang Batak gak pernah ada yang marah, terus tiba-tiba ada yang protes, menurut saya emang kita gak bisa memuaskan semua orang," tutup Soleh.
Dikenal sebagai komedian dan aktor, Soleh Solihun memulai karir justru bukan dari dunia akting.
Soleh mengawali karirnya sebagai seorang jurnalis musik di majalah Rolling Stones Indonesia.
Sempat menjadi penyiar radio, Soleh juga pernah mencoba peruntungan menjadi sutradara.
Meskipun sudah menjajal hampir semua dunia di industri hiburan, Soleh selalu santai jika ditanya soal karirnya.
(*)