Find Us On Social Media :

Hidup Berdua dengan Segala Keterbatasan, Kakek Berusia 80 Tahun Ini Tak Gentar Mengais Rezeki Demi Menafkahi dan Hidupi sang Istri yang Menderita Stroke

By Novia, Selasa, 23 Juni 2020 | 14:50 WIB

Hidup Berdua dengan Segala Keterbatasan, Kakek Berusia 80 Tahun Ini Tak Gentar Mengais Rezeki Demi Menafkahi dan Hidupi sang Istri yang Menderita Stroke

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Di usia senja dengan kehidupan yang serba pas-pasan, bagi beberap orang mungkin akan menjadi hal yang begitu menyesakkan.

Tapi, bagi kakek yang akrab disapa Muchtar ini, usia dan keterbatasan fisik bukanlah hal yang dapat membatasi seseorang.

Menginjak usia 80 tahun, kakek Muchtar terlihat masih bersemangat untuk mengais rezeki dan mencari nafkah.

Baca Juga: Niat Hati Jenguk Kakek yang Berada di Blitar, Sanak Saudara dari Malang Diduga Malah Menularkan Covid-19 pada Kakeknya!

Setiap hari kakek Muchtar masih giat menjajakkan martabak telur olahannya dengan cara berkeliling menggunakan gerobak.

Mengutip informasi dari Tribun Medan pada Selasa (23/6/2020), Kakek Muchtrar rupanya telah menjajakan dagangannya selama 55 tahun lamanya.

Menurut pengakuan sang kakek, ia tak jarang menjajakkan dagangannya itu hingga belasan kilometer sampai pusat kota.

Baca Juga: Satu-satunya Harta Paling Berharga Telah Dicuri, Mbah Tomblok Tak Kuasa Tahan Tangis saat Sepeda Butut yang Selalu Digunakan untuk Mencari Nafkah Hilang!

Hal itu dilakukan kakek Muchtar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan sang istri.

Terlebih, kini istri kakek Muchtar itu tengah menderita sakit stroke.

"Saya berjualan martabak sudah 55 tahun. Istri saya sakit stroke, makanya saya harus tetap berjualan."

Baca Juga: 2 Cucunya Tewas Dibunuh Ayah Tiri saat Minta Uang Buat Beli Es Krim, Nenek Zuwairiah Tak Kuasa Mengungkap Betapa Hancur Hatinya!

"Kami berdua tidak memiliki anak, kadang berpikir saya sampai berapa tahun lagi sanggup berjualan dengan keadaan seperti ini," ujarnya.

Di usianya yang sudah senja itu, kakek Muchtar juga memiliki kerentanan fisik.

Kakek Muchtar mengaku memiliki penyakit osteoporosis sejak 7 bulan terakhir.

Baca Juga: Doakan Sekaligus Beri Sentilan untuk Presiden Jokowi yang Genap Menginjak Usia 59 Tahun, Novel Baswedan: Ini Waktu yang Tepat untuk Menagih Janji!

"Saya sakit juga, saya sudah penyakit tulang keropos. Kalau tidak pakai penyangga tidak bisa. Ini saja sudah satu juta biayanya. Untuk berobat ke RS Setia Budi, ongkos becak lagi," ujarnya.

Sementara itu, ia juga mengakui bahwa dirinya selalu menjalani pengobatan rutin setiap bulan.

Dengan grobak sederhana itu, setiap hari ia selalu mengandalkan arang sebagai bahan bakarnya dan mengais rejeki.

Baca Juga: Nama dan Fotonya Ditemukan dalam 9 Bungkusan Misterius Bak Pocong Bayi di Kudus, Begini Kabar Yulia Lestari, Sang Gadis Malang yang Kini Hidup Tanpa Sang Ayah

"Lebih enak pakai arang. Kalau pakai gas kurang suka karena panasnya instan. Kalau pakai arang lebih khas dia. Ini saja sudah terasa aromanya," tuturnya

Selanjutnya kakek Muchtar mengaku menjual satu porsi martabaknya dengan harga 12 ribu.

Dalam satu hari ia mengaku harus bisa menghabiskan sekitar 15 hingga 30 porsi agar memenuhi kebutuhan pengobatan dirinya dan sang istri.

Baca Juga: Tertimbun Longsor saat Gali Sumur, Suami di Pamekasan Tewas Setelah Terkubur Hidup-hidup di Hadapan Istri dan Adiknya!

Namun untuk mencapai target tersebut, kakek Muchtar harus menjajakan dagangannya hingga pusat kota.

Hanya saja untuk mencapai pusat kota, tak jarang fisik kakek Muchtar merasa kewalahan.

"Untuk jualan ini semana sempat saya jalan. Kadang saya pulang naik becak, itu kalau kaki sudah kumat tidak tahan lagi. Daripada saya pingsan di tengah jalan, bagus saya naik becak saja," ungkapnya.

Baca Juga: Minta Es Krim Tak Dituruti, Dua Bocah Ditemukan Tewas Mengenaskan di dalam Parit, Diduga Dibunuh Ayah Tirinya, Ayah Kandung Korban: Sangat Kesal, Penasaran, Pengin Lihat Wajah Pelakunya!

Sementara itu, sang istri yang tinggal di sebuah rumah yang berada di Jalan Sidomulyo, Gang Kemuning, Pasar IX Tembung, Kecamatan Percutseituan hanya bisa terkulai lemas di dalam nya.

"Kondisi istri saya belum baik-baik ini. Berobat sana-sini akhirnya habis duit. Hampir saja kami menjual rumah. Kalau itu dijual, kemanalah kami harus tinggal. Sampai sekarang berobat jalan sajalah," ujar Muchtar.

Meskipun demikian, kakek Muchtar mengaku bersyukur dan berterimakasih lantaran adik iparnya kini turut membantunya sejak setahun terakhir.

Baca Juga: Dikasih Hati Minta Jantung, Nasib SPG Cantik di Surabaya Ini Berakhir di Balik Jeruji Besi Setelah Berulah Nakal dan Mencurangi Rekannya!

Sebelum istrinya terkulai lemah, Muchtar mengaku bahwa keduanya dulu berjualan bersama.

Sang istri disebutkan berdagang pecel dan keduamya menabung bersama untuk menjalankan umroh.

Namun sayang kini kondisi berubah dan seluruh tabungannya telah habis untuk berobat.

Baca Juga: Niat Hati Rayakan Ulang Tahun Penuh Kejutan dan Kebahagiaan, 3 Anggota Keluarga Ini Malah Tercebur ke Sumur Sedalam 12 Meter!

Mengutip dari Kompas, kisah nenek berusia senja yang masih giat bekerja juga terjadi di Tunggu Raya, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Namun sayang, nenek bernama Sartin atau yang akrab disapa Mbah Tomblok ini harus kehilangan semangat setelah sepeda yang digunakan untuk mencari nafkah hilang.

Sebelumnya di usianya yang senja memasuki 60 tahun, setiap pagi dia harus berkeliling kampung untuk berjualan sayur, sementara sore harinya menjajakan jagung rebus untuk mencari penghasilan tambahan.

Baca Juga: Lahirkan Bayi Tanpa Anus dan Tak Mampu Danai Biaya Operasi Hingga 50 Juta, Tangis Nelangsa Seorang Ibu di Simalungun: Tuhan dari Mana Aku Punya Uang Segitu, Makan Pun Kami Susah!

(*)