Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Seorang bidan dikabarkan mengalami nasib apes saat ditugaskan untuk bekerja di daerah pedalaman.
Di daerah Sambas, Kalimantan Barat, RY (30) hampir saja menjadi korban pelecehan seksual.
RY mengaku didatangi seorang begundal yang hendak melampiaskan nafsu bejatnya.
Mengutip dari Tribun Sambas pada Rabu (24/6/2020), peristiwa nahas tersebut berlangsung di polindes yang menjadi tempat tinggal korban di Pos Kades Desa Keraban Jaya, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Pria berinisial AH dikabarkan mendatangi RY pada Senin (22/6/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kapolres Sambas AKBP Robertus Bellariminus Herry Ananto Pratiknyo melalui Kasatreskrim Polres Sambas AKP Prayitno membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Korban diduga telah mengalami tindak pidana penganiayaan dan percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh tersangka AH," ujarnya.
Kasatreskrim Polres Sambas AKP Prayitno membenarkan bahwa RY merupakan bidan berstatus PNS yang sedang ditugaskan di Desa tersebut.
Polisi menjelaskan saat kejadian berlangsung saksi mata mengaku mendengar teriakan seorang perempuan meminta tolong.
Mendengar hal itu, saksi mata justru telah melihat RY berada di depan warung mertuanya dalam kondisi berjalan sempoyongan dan babak belur.
"Jadi RY berjalan ke warung mertua pelapor, dengan luka memar, lebam, bengkak dan berlumuran darah pada bagian wajah."
"Melihat hal itu, pelapor menyuruh korban untuk duduk di warung dan sempat bertanya kepada korban tentang apa yang terjadi," tuturnya.
Saat itu korban disebutkan tidak bisa berbicara karena memang dalam kondisi luka lebam akibat dianiaya AH.
"Kemudian pelapor langsung mengecek ke Polindes dan dilihatnya ruangan kamar dalam keadaan berantakan dan banyak darah yang berceceran," ungkapnya.
"Selanjutnya korban langsung dibawa ke RSUD Sambas untuk mendapatkan perawatan medis," tuturnya.
Pada saat penangkapan, dikatakan oleh AKP Prayitno tersangka tidak melakukan perlawanan.
"Tersangka ditangkap di rumah Kades Keraban setelah diamankan oleh warga dan pada saat tersangka ditangkap banyak warga yang berkumpul."
"Karenanya tersangka langsung dibawa ke Polsek tanpa melakukan perlawanan," tutupnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Fatah Maryunani meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Tersangkanya harus dibikin jera, dan dihukum seberat-beratnya," ujar Fatah Maryunani.
Sementara itu melansir informasi dari Grid.ID, seorang bidan dan perawat di Depok juga mengalami kejadian nahas.
Saat pulang dari tempat dinas, bidan bernama Susilawati Rahmadhati dan perawat Riasudi Putri justru dirampok dan dikuras hartanya.
Keduanya dikabarkan dirampok hingga tidak bisa berkutik selama 4 jam di dalam angkot.
Sebelumnya bidan dan perawat tersebut, diketahui menaiki sebuah angkot nomor 41 dengan jurusan Kampung Rambutan-Citeureup pada Minggu (21/6/2020).
(*)