Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Dispatch akhirnya mengungkap kasus bullying yang dilakukan oleh Taeyong NCT.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, kelakuan Taeyong NCT di masa lalu kembali diungkit oleh netizen.
Masalah itu kembali dibahas setelah seorang informan mengaku memiliki bukti bahwa Taeyong NCT melakukan bullying di sekolah.
Ia pun mengancam merilis bukti rekamannya karena kesal dengan penggemar Taeyong.
Baca Juga: Taeyong NCT Diserang Rumor Jahat, SM Entertainment Ancam Ambil Langkah Hukum!
Dispatch pun akhirnya melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi di masa lalu Taeyong.
Berikut hasil investigasi Dispatch yang Grid.ID kutip dari Koreaboo, Rabu (24/6/2020).
2 Mei 2009- Awal Insiden Taeyong
Ini adalah insiden pertama yang menyeret nama Taeyong. Dia meninggalkan komentar di papan kelas ketika ia berada di kelas 8.
Baca Juga: Rumor Taeyong Lakukan Bullying di Sekolah Kembali Muncul, Korban Ancam Rilis Rekaman!
"Wow. Ada 10 orang di sini, tetapi sepertinya ada 13," tulis Taeyong.
Hampir 10 tahun berlalu sejak kejadian itu, informan B mengunggah postingan soal masalah tersebut.
Melalui SM Entertainment, Taeyong pun menyampaikan permintaan maaf pada 2019.
Ia mengaku menyesal atas perilakunya di masa lalu. Leader NCT ini bahkan secara pribadi mengunjungi korban untuk menyelesaikan masalah ini.
Baca Juga: Teaser Video Klip 'Punch' Dirilis, Wajah Ganteng Taeyong NCT 127 Tampak Babak Belur!
Pihak Taeyong juga memberikan kompensasi kepada korban, dan memutuskan merahasiakan soal penyelesaian mereka.
Setelah itu, kasus ini dianggap selesai sampai Juni 2020.
Juni 2020- Informan B Muncul Kembali
Informan B kembali mengungkit masalah itu pada Juni 2020.
Baca Juga: NCT 127 Resmi Jadi Bintang Iklan Baru Produk Minuman Indonesia, Taeyong: Mantul!
Ia mengaku kesal kepada penggemar Taeyong yang sering menerornya.
Informan B akhirnya mengklaim bahwa Taeyong tidak tulus meminta maaf kepada korban.
"Taeyong tidak tulus dalam permintaan maafnya," tulis informan B.
Ia juga menyertakan tangkap layar pesan teks percakapan yang diduga antara korban dan Taeyong.
Korban berkata," Pada saat itu, aku berharap untuk bertemu denganmu dan ingin mendapatkan permintaan maaf yang tulus, tidak ada kepura-puraan."
"Aku hanya ingin berteman lagi seperti sebelumnya, jadi aku mengirim pesan panjang ini," tulis korban.
Baca Juga: Berkalung Sarung, Kocaknya Taeyong NCT 127 Diajari Haechan Cara Kupas Salak
Taeyong pun menjawab," Terima kasih karena mengkhawatirkan kesehatanku. Aku akan tetap berhati-hati dan mengelolanya dengan baik."
Dalam obrolan ini, Taeyong dinilai tidak menunjukkan ketulusannya saat meminta maaf.
Ia bahkan tidak membubuhkan kata 'Maaf' dalam pesan singkatnya.
Namun Dispatch menemukan bukti bahwa pesan obrolan yang diposting oleh informan B itu telah diedit.
Hanya beberapa menit sebelum bunyi pesan di atas, korban mengungkap rasa khawatirnya terhadap kesehatan Taeyong.
"Apakah punggungmu baik-baik saja? Sepertinya kamu selalu mengatakan tidak apa-apa."
"Ibuku juga mengatakan karena sakit punggung, melakukan segala sesuatu dapat menjadi sulit. Sedikit demi sedikit dan juga istirahat."
Baca Juga: Akui Melakukan Bullying Saat SMP, Taeyong NCT Menyesal dan Minta Maaf
"Sejujurnya, ketika orang di sekitarku mengatakan permintaan maafmu adalah bohong, aku mengatakan pada mereka bahwa itu tidak benar."
"Aku yakin permintaan maafmu tulis, karena kamu sampai menunjukkan atas kepalamu saat minta maaf. Itulah ketika aku tahu, kamu tulus," tulis korban.
Dispatch menyatakan, Informan B sengaja membuang pesan teks korban soal sakit punggung Taeyong.
Dengan begitu, Taeyong terlihat tidak tulus meminta maaf, dan hanya berbicara mengenai hal-hal yang tidak berhubungan.
Baca Juga: Jelang Debut SuperM, Taeyong NCT Tersandung Kasus Tuduhan Bullying di Sekolah
Setelah Bertemu Korban di Awal Pertemuan, Taeyong Kembali Meminta Maaf
Pada 11 Oktober 2019, Taeyong dan korban bertemu untuk pertama kalinya.
Keduanya mulai saling bertukar pesan setelah pertemuan mereka.
Taeyong kemudian kembali meminta maaf kepada korban dalam pesan yang dikirimnya.
"Sekali lagi, aku ingin mengatakan aku minta maaf. Kita mungkin tidak dapat sering berbicara."
"Mohon dimaklumi jika aku tidak bisa langsung menanggapi, dan tolong terus dukung aku. Terima kasih," tulis Taeyong.
Meski jadwalnya padat, Taeyong berjanji akan terus tetap berkomunikasi dengan si korban.
Baca Juga: Lagu Punch Bawa NCT 127 Raih Piala Ketiga di Music Core, Selamat Boys!
Bahkan, ia mengundangnya ke konser NCT pada Mei 2020.
15 Mei 2020
"Halo! Ini Taeyong. Apakah kamu baik-baik saja? Terakhir kali aku berkata aku akan mengundangmu ke konser kami."
"Tetapi karena virus corona, kami tidak dapat melakukan konser nyata, jadi itu harus konser online."
"Itu pada Minggu jam 3 sore, dan Anda dapat menontonnya di V Live."
"Besok atau lusa, aku akan mengirimkan Anda sebuah kode. Apakah ini akan bersamaan dengan baseball? Lihatlah jika kamu punya waktu," bunyi pesan Taeyong.
17 Mei 2020
"Jika Anda mencari di aplikasi V Live, ada toko dan ada juga bagian entri kupon kode. Bisa memasukkan kode di sana. 'KSJ20OMJ21'," tulis Taeyong.
"Mengerti. Akhir-akhir ini, melakukan konser yang baru dan segar ... lakukan dengan baik!" balas korban.
Taeyong kemudian mengakhiri percakapan dengan berterimakasih dan mengingatkan untuk menjaga kesehatan.
Fakta Temuan Dispatch
Memang benar bahwa Taeyong berbicara kasar tentang penampilan temannya di sekolah.
Korban juga mengaku terluka oleh komentar tersebut. Namun Taeyong benar-benar mengatakan bahwa ia berusaha memperbaiki kesalahannya dari masa lalunya.
Di luar dari masalah itu, seperti tuduhan mengolok-olok teman sekelas gay, itu adalah klaim tidak benar.
Hanya informan B yang mengklaim hal-hal seperti itu. Dispatch pun menyertakan pernyataan saksi mata dan guru kelas Taeyong.
Baca Juga: BigHit Membenarkan Jungkook Berada di Itaewon dan Ungkap Permintaan Maaf
"Aku ada di sana pada saat itu. Taeyong tidak pernah bertindak dengan cara yang akan menjadi masalah. Tidak benar bahwa korban melempar kursi ke Taeyong," kata saksi mata.
"Sebagai guru kelas, aku ingat persis apa yang terjadi pada saat itu."
"Taeyong tidak ada hubungannya dengan insiden melukai diri sendiri."
"Saya mengatakan ini dengan hati nurani seorang guru," tutur guru kelasnya. (*)