Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni kembali mengumumkan dua pasien covid-19 berhasil disembuhkan.
Namun kedua pasien yang diumumkan oleh Ipong Muchlissoni itu harus menjalani proses yang cukup pelik.
Tak seperti pasien pada umumnya yang bisa disembuhkan selama 1-2 minggu saja.
Kedua pasien yang disebutkan Bupati Ponorogo ini memiliki perbedaan yang luar biasa dengan pasien yang lain.
Sebab mereka harus menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk kembali pulih seperti sebelumnya.
Mengutip informasi dari Kompas pada Kamis (25/6/2020), Ipong Muchlissoni menjelaskan salah satu dari pasien tersebut harus menjalani swab tes hingga 22 kali.
Bahkan pasien berusia 39 tahun,berjenis kelamin perempuan ini, harus menjalani perawatan dan diisolasi selama tiga bulan.
Dengan demikian Bupati Ponorogo menginginkan masyarakat untuk menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran.
"Anda bisa membayangkan bagaimana rasanya hingga 22 kali dan berbulan-bulan diisolasi di rumah sakit," jelasnya.
Selain hanya bisa terbaring di rumah sakit dan akses yang dibatasi, Ipong juga mengingatkan bahwa penderita covid-19 tak dapat bertemu dengan sanak saudara.
"Selama di rumah sakit, semua akses dibatasi untuk bertemu langsung dengan orang lain, bahkan dengan keluarga,” ujarnya.
Baca Juga: Zumi Zola Menerima Kehancuran Rumah Tangga Tanpa Percepat Persidangan
Kendati demikian, Ipong Muchlissoni terus mengimbau masyarakat agar terus berhati-hati.
Selain menjaga kesehatan, Ipong Muchlissoni juga meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sebab dengan hal inilah yang dapat dilakukan untuk membentengi diri agar terhindar dari covid-19.
Jika tidak, covid-19 akan mempengaruhi kesehatan dan daya imun orang yang telah dihinggapi virus tersebut.
Tak hanya kesehatan raga, Ipong Muchlissoni juga menuturkan bahwa covid-19 dapat mengganggu psikologis pasien.
Selain pasien 05 yang telah menjalani tes swab, Ipong Muchlissoni kembali menginformasikan pasien 16 juga mengalami nasib serupa.
Pasien 16 ini dikabarkan harus menjalani swab tes sebanyak 12 kali.
Selain itu pasien yang masih berumur 14 tahun ini juga harus menjalani perawatan di ruang isolasi selama dua bulan lamanya.
Ipong pun merasa heran kenapa dua pasien tersebut lantaran membutuhkan waktu lama.
Sementara mayoritas pasien positif Covid-19, rata-rata hanya butuh waktu seminggu sampai dua minggu untuk sembuh.
Selanjutnya melansir informasi dari Tribun Mataram, kejadian nahas juga dialami pasien covid-19 saat isolasi mandiri.
Baca Juga: Dicerai Saat Sedang Dipenjara, Begini Kondisi Psikologis Zumi Zola di Balik Jeruji Besi
Seorang pasien berjenis kelamin pria, mulanya hendak dipulangkan lantaran sudah dinyatakan negatif covid-19.
Namun, pria tersebut justru dikabarkan meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah.
Dengan demikian, persebaran virus corona yang dinilai sangat cepat ini menghimbau kembali agar masyarakat tetap berhati-hati.
(*)