Find Us On Social Media :

Biasa Dihidangkan dengan Semangkuk Sup Lezat, Tak Disangka Jamur Enoki Adalah Pembawa Wabah Bahaya! Simak Penjelasan Ahli Ini

By Devi Agustiana, Kamis, 25 Juni 2020 | 14:47 WIB

Miso soup dengan jamur enoki.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID –  Terdapat beragam jenis jamur di dunia yang kerap menjadi bahan masakan, salah satunya jamur enoki yang juga dapat ditemukan di Indonesia.

Jamur ini merupakan jamur pangan dengan tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang-panjang berwarna putih.

Jamur enoki juga dikenal juga sebagai jamur tauge, jamur musim dingin, atau jamur jarum emas.

Baca Juga: Alih-alih Lebih Nikmat, 7 Makanan Ini Justru Berubah Malapetaka Jika Dipanaskan Ulang, Salah Satunya Nasi!

Namun, baru-baru ini jamur enoki dikaitkan dengan munculnya wabah listeria.

Listeria adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Listeria Monocytogenes.

Bakteri Listeria Monocytogenes merupakan salah satu bakteri yang tersebar luas di lingkungan pertanian baik di tanah, tanaman, silase, fekal, limbah, dan air.

Baca Juga: Menu Buka Puasa Ramadhan 2020: Tumis Caisim Jamur Merang untuk Menu Pelengkap Praktis Anti Ribet

Karakter bakteri ini adalah tahan terhadap suhu dingin sehingga mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan.

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, orang yang terkena listeria biasanya usai menyantap makanan yang telah terkontaminasi kuman tersebut.

Penyakit ini terutama menyerang perempuan hamil, bayi baru lahir, orang tua berusia 65 tahun ke atas, dan orang yang punya sistem kekebalan tubuh lemah.

Lebih lanjut, pada Maret 2020, Ministry of Food and Drug Safety Korea Selatan menemukan Listeria monocytogenes pada jamur enoki produksi dua perusahaan asal Negeri Ginseng itu.

Selain itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat juga menarik produksi jamur enoki dari dua perusahaan tersebut setelah melakukan penelitian dan ditemukan adanya Listeria monocytogenes.

Baca Juga: 2 Bulan Tak Diduduki Pengunjung karena Lockdown, Kursi-kursi Bioskop di Malaysia Berjamur!

Jamur enoki banyak dibudidayakan di Jepang, Korea, dan China.

Kemudian dijadikan bahan masakan dan obat tradisional.

Asal-usul Jamur Enoki

Enoki adalah jamur berbentuk cenderung kecil, batangnya tebal dipenuhi banyak topi jamur.

Jamur enoki punya beragam sebutan, di antaranya enokitake, velvet foot, golden needle, lily mushroom, enoko-take, jingu (di China), nam kim cham (Vietnam), dan paengi beoseot (Korea).

Jamur enoki ada yang dibudidayakan maupun tumbuh di alam liar.

Baca Juga: Keracunan Jamur Enoki, Wabah Listeria Serang 17 Negara Bagian di Amerika Serikat hingga Sebabkan 4 Orang Meninggal Dunia

Enoki sudah tumbuh di alam liar sejak 800 SM, terutama di kawasan Asia Timur dan Amerika Utara.

Biasanya tumbuh berkelompok pada batang pohon, seperti pohon hackberry China, kesemek, dan mulberry.

Sementara itu, Jepang adalah yang pertama kali membudidayakan jamur enoki yang kini menjadi populer di berbagai negara.

Baca Juga: Makan Snack Bocah dan Mie Goreng, Chef Arnold dan Chef Juna Taburkan Jamur yang Harganya Capai Rp 30 Juta: Jangan Kayak Orang Susah!

Jamur budidaya ini biasanya tumbuh di lingkungan gelap yang kaya akan karbon dioksida, supaya batangnya berbentuk panjang, tipis, dan putih.

Jamur enoki dipakai pada masakan Asia, seperti Jepang, Korea, dan China.

Enoki yang biasanya digunakan untuk bahan masakan adalah yang dibudidayakan, bukan yang tumbuh di alam liar.

Baca Juga: Pengasuh Rafathar Tak Sanggup Habiskan Seporsi Pasta Berlumur Keju dan Jamur Seharga Rp 5,8 Juta, Raffi Ahmad Rela Habiskan Makanan Sisa Asistennya: Buat Saya Aja!

Di Indonesia sediri, jamur ini kerap disajikan sebagai campuran masakan berkuah, tumis, bahkan goreng.

Misalnya sajian brokoli kuah miso, miso soup, tumis jamur enoki, enoki goreng keju, dan sebagainya.

 

Di China, jamur ini dipercaya mampu mengurangi gejala penyakit yang berhubungan dengan masalah usus, tekanan darah, dan hati.

Baca Juga: Ngamuk Sampai Ancam Nagita Slavina yang Buang-buang Duit Pesan Fettucine Jamur Truffle Senilai Rp 5,8 Juta, Raffi Ahmad Langsung Bungkam Saat Cicipi Satu Sendok Pertama: Gila! Enak Banget!

Sementara itu di Jepang, jamur ini biasanya dibekukan layaknya es lalu digunakan untuk campuran teh, sup, dan kari.

Jamur ini juga merupakan bahan utama nametake, kondimen yang biasa digunakan sebagai bumbu sup, pasta, masakan yang ditumis, dan nasi.

(*)