Grid.ID - Belanja jet tempur rupanya menyimpan kisah lain tentang para teknisi yang didatangkan untuk merakitnya.
Selain merakit jet tempur yang dipesan Indonesia, para teknisi dari Rusia juga kerap berulah dan merepotkan polisi militer TNI AU.
Bahkan, pernah karena ulah mereka itu, akhirnya menimbulkan korban jiwa dan bikin heboh.
Hingga saat ini TNI AU telah memiliki jet tempur Sukhoi tipe Su-27 SKM dan Su-30 MK2 sebanyak 10 unit.
Baca Juga: Liburan Mewah Penuh Tantangan, Tubuh Maia Estianty Dibawa Jungkir Balik Naik Jet Tempur di Prancis
Pengadaan jet-jet tempur Sukhoi ini sangat dibutuhkan oleh TNI AU demi menjaga keamanan ruang udara RI yang demikian luas.
Jika pembelian jet tempur Su-35 sebanyak 11 unit sudah terealisasi maka kekuatan udara RI (TNI AU) akan makin mumpuni khususnya untuk menjaga ruang udara di Indonesia Timur.
Secara teknis pembelian Sukhoi sebenarnya cukup ‘merepotkan’ karena jet-jet tempur canggih yang sangat disegani oleh AU AS (USAF) itu biasa dikirim secara terpisah-pisah.
Pengiriman menggunakan pesawat angkut raksasa Antonov An-124 Ruslan yang terbang dari Belarusia lalu mendarat di Pangkalan Udara Iswayudi, Madiun atau Lanud Hassanudin, Makassar.