Find Us On Social Media :

Menghadapi Ketidakpastian di Tengah Pandemi, Belajar dari Pengalaman Mendiang PK Ojong Sang Pendiri Kompas

By Daniel Ahmad, Minggu, 28 Juni 2020 | 10:55 WIB

Anak bungsu PK Ojong, Mariani Ojong, ditemui langsung Tim Grid.ID saat berziarah di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (28/6/2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad

Grid.ID - Harapan selalu tersimpan dari semangat yang dibangun Petrus Kanisius Ojong, salah satu pendiri Harian Kompas.

Sikap optimis dan tak mudah menyerah dalam ketidakpastian dari sahabat Jakoeb Oetama ini patut dijadikan contoh dan teladan bagi generasi muda.

Terutama di tengah ketidakpastian nasib semua pihak karena pandemi covid-19.

Anak bungsu PK Ojong, Mariani Ojong, mengisahkan secara langsung pengalaman hidup sang ayah dalam menghadapi berbagai kesulitan saat ditemui langsung Tim Grid.ID di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (28/6/2020).

Baca Juga: Sesumbar Rayakan Ulang Tahun Usai Terlibat Cek-cok dengan KD, Azriel Hermansyah Mendadak Singgung Soal Keluarga Baik: Keluarga Dipelihara dengan Kesetiaan..

“Ingat ketika dulu saat berdiri Kompas ini saya masih kecil dan ketika banyak beredel jaman dulu saya sempat ikut dagdigdug karena melihat orang tua, dari ayah tentu, mengalami bingung yah.”

“Kayak jaman sekarang pastinya kita mengalami kebingungn kapan corona selesai dan lain sebagainya,” kata Mariani dalam pembukaan acara ziarah yang rutin diadakan setiap tahun ini.

Dalam ziarah ini turut hadir CEO KG Lilik Oetama, CEO KG Media Andy Budiman, Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuedjo, dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra.

Acara yang berlangsung selama lebih kurang 1 jam ini dibuka oleh mengheningkan cipta, pembukaan oleh Liliek Oetama, Mariani Ojong, dan ditutup oleh doa dan harapan untuk PK Ojong dan Kompas Gramedia.

“Saya pikir 40 tahun kita bolak- balik ke sini untuk ziarah, dan begitu besar harapan bahwa cikal bakal itu terus diingat.”

“Tentunya kita semua terus menjaga agar Kompas ini terus dapat melayani masyarakat di dalam komunikasi kepada masyarakat, menyampaikan berita dan lain lain,” ujar Mariani.

Baca Juga: Pamer Pelukan Mesra Sama Istri, Agus Harimurti Yudhoyono Sindir Para Jomblo

Meskipun dalam keadaan yang sulit, khususnya di tengah wabah corona yang mengguncang seluruh aspek kehidupan, bagi Mariani yang melihat contoh sang Ayah, sangat perlu bagi kita untuk selalu menjaga asa.

“Dan pada saat itu saya melihat kekhawatiran ayah saya 'ini bisa terus apa enggak', tetapi akhirnya bisa diteruskan lg, berap kali waktu itu (bimbang) dan akhirnya bisa terus sampai sekarang,” tutur Mariani.

“Ya kami melihat kebiasaan orang tua kami yang bisa berdoa, berdoa, dan berdoa,” tutupnya diikuti oleh do’a pada sang ayah dan prosesi tabur bunga.

Warisan PK Ojong dan Jakoeb Oetama dimulai saat keduanya membangun Harian Kompas 55 tahun silam hari ini.

Ziarah ke makam PK Ojong, salah satu pendiri Kompas, sudah menjadi tradisi bagi para petinggi Kompas Gramedia setiap tahunnya.

Tak hanya cetak, Kompas kini juga bertransformasi dan memperlebar sayap ke media daring sampai bisnis di luar dunia media. (*)