Laporan Wartawan Grid.ID, Maria Novika Diah Siswari
Grid.ID - Kasus yang kembali menyangkut John Kei belakangan ini ramai dibicarakan.
Sosok John Kei terkenal ketika dirinya diwawancarai langsung dalam program acara Kick Andy.
Kisah John Kei ini pun sempat membuat banyak orang akhirnya terinspirasi untuk merubah diri untuk menjadi yang lebih baik.
Lekat dengan kesan preman ibu kota hingga dijuluki The Godfather of Jakarta, John Kei kembali harus berurusan dengan pihak berwajib.
Hal ini dikarenakan perbuatannya yang melakukan pengeroyokan terhadap keluarganya sendiri, Nus Kei, hingga menimbulkan korban jiwa.
John diketahui sempat mendekam di tahanan Nusa Kambangan selama 16 tahun.
Dirinya baru saja menghirup udara bebas setelah dinyatakan bebas bersyarat.
Melansir dari Kompas.com pada Kamis (25/6/2020), Penyerangan itu dilatarbelakangi kekecewaan John Kei kepada Nus Kei yang dinilai tidak membagi uang hasil penjualan tanah secara merata.
Video pengeroyokan tersebut pun sempat viral di media sosial karena terjadi saat kondisi ramai dan keadaan siang hari.
John Kei pun kembali digelandang ke kantor polisi bersama 29 anak buahnya karena tindakan kriminal tersebut.
Kejadian ini pun sukses membuat hati putri sulung John Kei, Melan Refra, menjadi hancur berkeping-keping.
Dia pun memberikan pesan menohok ketika muncul ke publik setelah menjenguk sang ayah dalam rumah tahanan.
Munculnya Melan ini terekam dalam tayangan Youtube kanal Kompas TV yang diunggah pada Jumat (26/6/2020.
Melan Refra menyampaikan permohonan maaf kepada publik karena keributan yang ditimbulkan sang ayah.
"Pertama, atas nama keluarga, saya putri dari John Refra, mau mengucapkan permohonan maaf kepada pemerintah dan warga negara Indonesia yang di mana Papa saya membuat kegaduhan," ujarnya.
Dirinya mengaku kaget saat mendengar kabar konflik yang ditimbulkan sang ayah.
Melan mengaku sempat berharap sang ayah akan bertobat dari dunia kriminal yang sudah lama dilaluinya.
"Saya jemput papa dari Nusakambangan itu saya punya harapan yang sangat besar mengenai perubahan papa saya sangat dahsyat," kenangnya.
Dia pun mengungkapkan harapannya sebagai anak pada sikap sang ayah.
"Apakah boleh saya sebagai anak merasa perubahan dari ayah yang dulu bagaimana dan saya merasakan bahwa dari Nusakambangan sampai rumah, Papa itu berubah dari kehidupan yang lama," kata Melan.
"Semua itu dimulai dari rumah," tambahnya.
(*)