Find Us On Social Media :

Mengharukan! Ibu 51 Tahun Ini Rela Gantikan Anak Perempuannya untuk Mengandung, Kini Kisahnya Viral

By Devi Agustiana, Senin, 29 Juni 2020 | 13:00 WIB

Mengharukan! Ibu 51 Tahun Ini Rela Gantikan Anak Perempuannya untuk Mengandung, Kini Kisahnya Viral

Karena biayanya terlalu mahal bagi mereka, opsi pengganti adalah meminta anggota keluarga atau teman untuk melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Semua Orang Menangis Melihatnya! Pasangan Lansia Ini Akhirnya Bertemu Setelah Terpisah 102 Hari Akibat Lockdown Covid-19

"Saya tidak punya saudara perempuan atau teman yang akan menjadi kandidat yang baik untuk pengganti," kata Lockwood.

Saat itulah ibuku mulai berkata, 'Baiklah, bagaimana dengan aku?'"

Loving, yang merupakan seorang atlet dan telah menyelesaikan dua maraton di Boston, merasa dia masih cukup bugar untuk menggendong bayi.

Pada awalnya, Lockwood tidak setju akan hal ini, tetapi setelah berbicara dengan Kaplan, mereka memutuskan untuk menjalankan beberapa tes.

Baca Juga: Awas Ikut-ikutan Tren Bersepeda Sampai Ngos-ngosan, Ada Bahaya Ini yang Mengacam Tubuh Hanya dalam Hitungan Menit!

Setelah serangkaian tes, prosedur penyaringan dan konsultasi dengan beberapa spesialis, termasuk dokter kandungan berisiko tinggi, ahli penyakit dalam, dan seorang psikolog, Loving bisa menjadi ibu pengganti putrinya.

Seluruh keluarga, termasuk ayah Lockwood pun mendukung.

Dalam 29 tahun sebagai spesialis kesuburan, Kaplan mengatakan dia belum pernah mendengar seorang ibu menggendong anak untuk putrinya.

Ada sekitar 2.500 hingga 5.000 bayi yang dilahirkan melalui surrogacy setiap tahun di seluruh dunia, dan Kaplan memperkirakan bahwa para ibu mengandung untuk anak perempuan mereka dalam waktu kurang dari 1 persen dari kasus-kasus ini.

Baca Juga: Meninggal di Usia 66 Tahun, Ibu Legendaris yang Acungkan Jempol RCTI OK Sempat Kisahkan Hidupnya Saat Jadi Model Iklan Hingga Honor Fantastis di Masa Jaya

Sejak mengumumkan kehamilan Loving di blog media sosialnya, Lockwood, yang berprofesi sebagai ahli kesehatan gigi, mengatakan bahwa ia telah menerima beragam komentar , mulai dari yang positif hingga negatif.

Kisah ini pun menyebar luas secara online dan diberitakan oleh media lokal.