Sehingga, semakin banyak kita mempelajari faktornya, akan semakin besar peluang untuk meminimalisasi kejadian dan dampaknya.
Dilansir Grid,ID dari Kompas.com, Profesor dan mantan Kepala Departemen Psikologi di Monmouth University, Dr. Gary W. Lewandowski Jr menjelaskan tentang sebuah studi yang dilakukan oleh Meghna Mahambrey dari Ohio State University.
Studi yang dipublikasikan pada 2020 itu mencari tahu jawaban dari pertanyaan: "siapa yang diselingkuhi paling sering dalam sebuah hubungan?".
Peneliti fokus pada aspek kepribadian yang membuat seseorang lebih rentan menjadi korban perselingkuhan pasangannya.
Partisipan penelitian berasal dari sampel besar yang representatif secara nasional dengan analisis yang berfokus pada 1.577 peserta.
Sebanyak 898 di antaranya menikah, di usia dewasa menengah atau akhir, yang diwawancarai melalui telepon dan survei laporan diri.
Dari seluruh sampel, 19 persen melaporkan pernah diselingkuhi dengan pola yang sama.
Peneliti kemudian mengumpulkan informasi tentang kepribadian, dengan cara menanyakan partisipan seberapa tepat kepribadian Lima Besar yang berbeda menggambarkan diri mereka:
- Openess (contoh, suka petualang, ingin tahu, dan cerdas).