Namun, lagi-lagi pelaku justru mengancam dan menodongkan sebuah pistol mirip senjata api (senpi).
Karena takut, pasangan suami istri itu akhirnya pasrah dan merelakan tas yang berhasil dibawa kabur kedua pelaku.
"Lalu mereka langsung tancap gas dan menghilang. Di dalam tas itu berisi satu HP Vivo, uang Rp 500 ribu, KTP, kartu BPJS, ATM Bank Sumsel, dan STNK motor Honda Beat BG 6870 ZC," bebernya.
"Karena takut diacungkan senjata api, kamu hanya bisa pasrah tas kami dibawa kabur pelaku, dan saya berharap pelaku tertangkap dan bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya," imbuhnya.
Selanjutnya Kasatreskrim Polrestabes Palembang, AKP Heri, membenarkan adanya laporan tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat).
"Benar, korban pasangan suami istri. Menurut laporan korban, pelaku berjumlah dua orang (dalam lidik) dan menggunakan senjata yang diduga pistol. Laporannya sudah diteruskan ke Unit Reskrim dan ditindak lanjuti," tutupnya.
Sementara itu melansir dari Kompas, tindak perampokan juga dialami seorang bidan dan perawat yang hendak pulang dari tempat dinasnya.
Bahkan bidan berinisial SR dan perawat RP mengaku disekap oleh 2 pria tak dikenal selama perjalanannya pulang dari Cimanggis, Depok ke Citeureup, Bogor.
Keduanya yang pulang menggunakan jasa angkutan umum mengaku tak diturunkan saat sudah sampai di lokasi yang mereka tuju.
Kejadian itu disebutkan korban berlangsung saat mereka naik angkot nomor 41 trayek Kampung Rambutan-Citeureup sekitar pukul 21.30 WIB.
Saat menaiki angkot tersebut, SR dan RP tak menaruh curiga pada dua lelaki yang sudah ada di dalam angkot tersebut.
Hingga akhirnya SR dan RP mengalami hal nahas dan seluruh hartanya dikuras,serta disekap selama 4 jam di dalam angkot tersebut.
(*)