"Ada 'bahaya', 'kerja biasa-biasa saja', 'harus extraordinary'. 'Bahaya' dan 'extraordinary' berulang-ulang beliau sampaikan," jelas Ibnu.
"Tapi yang paling penting adalah nonverbalnya. Wajahnya mohon dilihat, betapa seriusnya Pak Jokowi kali ini," papar profesor tersebut.
Disela-sela mengamati pidato Jokowi, Ibnu Hamad juga mengaku sampai terbawa suasana emosional.
Bukan tanpa sebab, pasalnya saat itu Jokowi mengungkapkan unek-uneknya dengan nada tinggi langsung di hadapan para politisi senior.
"Menurut saya ini menampilkan apa yang disampaikan beliau di depan para seniornya sendiri, barangkali para politisi senior, ini serius," ungkap Ibnu Hamad.
"Saya terbawa juga ekspresinya extraordinary," pungkasnya.
(*)