Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Hati anak mana yang tak hancur melihat orang tuanya meninggal secara tragis.
Mengira ayahnya tertidur pulas, seorang anak di Deli Serdang justru menemukan ayahnya tak kunjung membuka mata.
Cerita nahas ini tengah dialami seorang anak pedagang roti di Bandar Setia, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang.
Ia akhirnya histeris setelah mengetahui ayahnya telah dijemput ajal.
Mengutip dari Tribun Medan pada Selasa (30/6/2020), MSN (35) yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang roti itu ditemukan terkapar pertama kali oleh anaknya.
Mulanya, SI tak mengetahui apabila ayahnya telah meninggal dunia.
Kala itu SI hanya mengira sang ayah sedang tertidur pulas.
Namun saat diamati, rupanya sang ayah tertidur dengan kondisi yang tak wajar.
SI menyebutkan, ayahnya tertidur dalam kondisi menjulurkan lidah.
Ia pun berusaha membangunkan sang ayah, namun tak ada jawaban dan sang ayah tak kunjung membuka mata.
Akhirnya SI, berteriak histeri meminta pertolongan pada warga sekitar.
Kasi Humas Polsek Percutseituan Aiptu Basrah Mansyah menyebutkan SI mendatangi rumah warga untuk meminta bantuan.
"Saksi kemudian datang dan memeriksa korban. Saat dilihat korban sudah melet (lidah menjulur) dan muka biru lalu saksi minta tolong kepada warga sekitar," jelasnya.
Mengetahui hal tersebut, warga melaporkan pada pihak berwajib.
"Petugas kami yang mendapatkan informasi tersebut langsung mendatangi TKP."
"Sampai di TKP, personel melihat seorang lelaki sudah tergeletak di ruang tengah rumahnya dan sudah tidak bernafas," ungkapnya.
Petugas kepolisian Polsek Percutseituan akhirnya melakukan olah tempat kejadian.
Polisi menyebutkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada fisik korban dan menduga MSN meninggal lantaran gantung diri.
"Tidak ada tanda tanda kekerasan. Karena murni gantung diri, pihak keluarga korban tidak merasa keberatan dan membuat surat pernyataan agar korban tidak dibawa ke RS untuk dilakukan visum," pungkasnya.
Sementara itu informasi serupa juga terjadi di Jakarta Barat.
Mengutip informasi terbaru dari Kompas, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial SH juga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Namun, sampai kini Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan belum juga menemukan apa motif ASN tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Pasalnya menurut keterangan para saksi, korban disebutkan memiliki kepribadian yang baik dan berjiwa sosial tinggi.
(*)