Sumber dari kepolisian mengungkapkan, pengantin pria yang adalah teknisi perangkat lunak itu pulang ke desanya di Deehpali pada 12 Mei.
Selama berada di rumahnya, laki-laki itu disebut menderita gejala yang mirip virus corona. Tapi, keluarganya tetap memaksa pernikahan jalan terus.
Dua hari setelah pernikahan yang digelar pada 15 Juni tersebut, kondisinya memburuk dan dia meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Pemerintah Patna menyatakan, terdapat pelanggaran masif yang dilakukan keluarga mempelai, meski korban sudah menunjukkan gejala.
Salah satunya, upacara tersebut melanggar aturan soal social distancing dan juga larangan menggelar pertemuan lebih dari 50 orang.
Dalam peristiwa lain yang terjadi di India, kakek pengantin pria meninggal dan 14 tamu positif Covid-19 buntut pesta di Bhilwara.
Baca Juga: Selain Pakai Skincare, Hindari 5 Makanan ini Kalau Kamu Ingin Punya Wajah Glowing!
Pemerintah Negara Bagian Rajasthan memerintahkan ayah pengantin membayar biaya fasilitas karantina dan medis senilai 6.800 poundsterling (Rp 120.5 juta).
Pengadilan distrik juga menyatakan, segala pengeluaran lain di masa mendatang nantinya bakal diambil dari pihak pengantin sebagai hukuman. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengantin Pria Meninggal 2 Hari Setelah Menikah, 95 Tamu Positif Covid-19"