"mestinya dituntut konsekuensinya ada setelah 10 hari,
yang mesti dipamerkan adalah reshuffle supaya orang tahu dalam pikiran saya kalau reshufflenya hari ini baru video itu dibuka jadi orang anggap oh itu alasannya,
kalau sekarang orang yang berpotensi direshuffle udah pasang kuda-kuda dulu,
jadi tukar tambah selesai baru videonya dikeluarin," terang Rocky Gerung.
Ia pun mengungkap analisanya terhadap dampak viralnya video tersebut dengan kondisi partai politik di tanah air yang diibaratkan bak drama Korea.
"yang akan muncul kasak kusuk di kalangan partai seri berikutnya apa sikuel arah drama Korea ini, pasti akan terjadi,
sebagai penonton Partai politik pasti lagi rapat harus siap-siap siapa yang akan diajukan sebagai pengganti, atau berpikir lebih radikal ok kita mundur lebih dahulu," terang Rocky Gerung.
Lebih dari itu, Rocky juga menduga akan adanya babak kedua terkait video Presiden Jokowi marah.
"bukan saja menarik tapi diperlukan supaya ada eposide baru di drama Korea,
ini kan udah kelamaan dramanya kan, ceritanya makin absurd jadi drama baru bagus juga sih," ujar Rocky Gerung.
(*)