Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Area miss V menjadi bagian tubuh perempuan yang sangat sensitif.
Setiap wanita perlu memberikan perhatian lebih pada area ini.
Wanita wajib menjaga kesehatan area miss V agar selalu sehat dan nyaman.
Baca Juga: Penumpukan Lemak di Area Kewanitaan Bikin Miss V 'Gendut', Hilangkan dengan Cara ini!
Namun, tak jarang wanita justru membahayakan kesehatan miss V sendiri.
Hal itu terjadi saat wanita melakukan beberapa kebiasaan yang ternyata buruk untuk organ intim.
Dialnsir Grid.ID dari GridHype.id, ada beberapa perawatan atau kebiasaan yang dianggap baik padahal buruk untuk kesehatan miss V.
Baca Juga: Alami Ruam pada Miss V karena Pembalut saat Menstruasi? Atasi dengan 3 Bahan Alami ini!
Kebiasaan ini masih sering dilakukan karena dianggap punya manfaat baik.
Padahal, jika terus dilakukan justru bisa sangat berbahaya.
Hingga menimbulkan berbagai macam penyakit membahayakan.
Baca Juga: Sering Digunakan Untuk Gatal Miss V, Ternyata 3 Obat Rumahan Ini Justru Berbahaya!
Adapun kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah:
- Melakukan uap
Kebiasaan melakukan uap organ intim bisa membuat kadar hormon miss V tidak seimbang.
Bahkan, penguapan yang ngawur bisa membakar area miss V.
- Mencuci
Meski terdengar sehat, mencuci miss v ternyata bisa berakibat buruk.
Apalagi jika dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak jelas kandungannya.
Saat kita melakukan pembersihan ini, mikrobiome organ intim bisa terganggu dan miss V rentan dengan infeksi.
- Mengobati
Ketika organ intin terasa gatal atau mengalami jamur, jangan pernah mengobatinya secara asal-asalan.
Jangan asal memakai bahan dengan dalih alami, seperti bawang putih atau minyak-minyakan.
Lebih baik periksakan ke ahli atau dokter untuk mengobatinya.
- Memakai pembalut dan tampon untuk waktu yang lama
Saat sedang menstruasi, kamu perlu mengganti pembalut atau tampon secara teratur untuk menjaga vagina tetap bersih dan sehat.
Tidak peduli seberapa banyak darah yang keluar, ganti dan gunakan pembalut atau tampon baru setiap 3 sampai 4 jam untuk menghindari infeksi bakteri.
- Malas ganti pakaian dalam
Dikutip Kompas.com, jangan pernah melewatkan satu hari tanpa mengganti pakaian dalam.
Setidaknya satu kali sehari kita wajib menggantinya.
Memakai pakaian dalam yang lembab dapat menyebabkan infeksi jamur, ruam gatal, infeksi saluran kemih, iritasi vagina, dan banyak lagi masalah lainnya.
Walau mungkin terlihat kurang seksi, tapi celana dalam berbahan katun paling bersahabat untuk kesehatan vagina.
- Memakai celana dalam v-string
Terlalu lama menggunakan v-string dapat menyebabkan iritasi eksternal dan membentuk iritas di sekitar garis tali dari celana dalam seksi yang kamu gunakan.
- Menggunakan pelumas yang mengandung minyak
Pelumas berbasis air akan selalu menjadi pilihan terbaik saat berhubungan seks, karena lebih baik digunakan dengan kondom dan tidak mengganggu kesehatan vagina.
- Menggunakan tisu toilet beraroma
Tisu toilet beraroma dapat memberikan efek yang sama dari sabun dan wewangian tubuh, jadi batasi penggunannya jika kulit sensitif atau iritasi.
Tisu toilet tidak berbau adalah pengganti yang tepat.
- Salah menghilangkan rambut kemaluan
Dengan segala cara, hindari krim penghilang rambut untuk menghilangkan bulu tubuh yang tidak diinginkan di bagian pribadi.
Produk tersebut biasanya mengandung bahan kimia keras pada kulit sensitif.
Opsi-opsi lain yang lebih aman bisa berupa mecukur, memakai gula atau waxing.
- Tidak mengganti pakaian olahraga yang penuh keringat
Jangan memakai pakaian olahraga yang penuh keringat terlalu lama, karena hal ini dapat membahayakan vagina.
Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan tingkat pH pada vagina dan menyebabkan bakteri tumbuh karena lingkungan yang lembab dan hangat.
- Makanan tidak sehat
Makanan yang kamu makan memengaruhi semua yang ada di tubuh, termasuk vagina.
Mengkonsumsi makanan yang tinggi gula tidak hanya membuat berat badan bertambah, tetapi juga meningkatkan risiko infeksi jamur vagina.
Hal lain yang perlu kamu ketahui adalah hampir setiap makanan yang membuat bau mulut, juga akan berdampak bau pada vagina, seperti bawang, asparagus dan brokoli dan lain-lain.
(*)