Ia merasa pemerintah Kota Surabaya lamban dalam menangani soal overload rumah sakit yang menangani pasien covid.
Ia juga mengkritik warga Surabaya yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Namun, Risma segera membantah jika pihaknya tidak melakukan yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.
"Jadi, kami ini sudah bekerja keras, berat. Apa dikira saya rela warga saya mati karena Covid-19 atau mati karena tidak bisa makan?" ujar Risma kala itu.
Risma menganggap, jika ada harus disalahkan perihal kesalahan atau kekurangan terkait penanganan Covid-19 di Surabaya adalah dirinya.
"Saya jenderal perang, saya bertanggung jawab. Orang menyalahkan staf saya, saya enggak terima," ucap Risma.
"Saya lah yang bertanggung jawab, bukan staf saya," pungkasnya.
(*)