Tugas Sugih sebagai garda terdepan dalam menyembuhkan pasien Covid-19 dijalankannya dengan sikap profesionalisme tinggi.
Meski sadar resiko terpapar dan kelelahan mengintai, tapi hal itu tak menyurutkan Sugih bersama tiga perawat untuk merawat pasien Covid-19 tiap harinya.
"Ini jelas tidak sebanding. Jumlah pasien di sini dengan kami. Selama 24 jam full saya standby terus. Saya memang mengajukan diri, tapi tidak berpikir kalau sampai sendiri begini," kata Sugih.
Selama menangani pasien Covid-19, Sugih mengaku menemui pasien dengan keluh kesahnya sendiri.
Meski umumnya menangani pasien Covid-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG), tetapi kebanyakan pasien merasa tidak nyaman.
Dia mengatakan ada pasien yang mengalami stres saat dikarantina hingga mengalami keguguran. Ada juga pasien yang ingin bunuh diri.
"Semua itu harus dan mau tidak mau saya langsung tangani," ucap Sugih.