Tak dipungkiri bahwa kopi tak hanya digemari oleh laki-laki, tapi juga perempuan.
Namun tahukan kamu jika beberapa penelitian menemukan bahwa mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein per hari dapat mengurangi kesuburan dan dapat meningkatkan risiko keguguran.
Lebih dari 300 mg setara dengan dua cangkir kopi atau enam cangkir teh kental atau cola berkafein.
Dikutip Kompas, menurut dr. Suririnah dalam bukunya, Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan, konsumsi 300 miligram kafein atau lebih dalam sehari oleh ibu hamil bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! Babi Hutan Berkaki Ayam Ini Menolak Makanan Mentah namun Mau Minum Kopi dan Teh
Memang belum ada penelitian mengenai batasan aman konsumsi kafein selama kehamilan.
Namun, saran dari National Institutes of Health, 1993, sebaiknya tidak lebih dari dua gelas per hari dengan kandungan kafein kurang dari 300 mg.
Dr Suririnah mengungkapkan pengaruh kafein pada kehamilan, antara lain:
- Memengaruhi pernapasan dan detak jantung bayi dalam kandungan lewat plasenta.
- Meningkatkan detak jantung dan metabolisme ibu hamil.
- Ibu hamil jadi sulit beristirahat.
- Bisa memicu cemas atau stres akibat meningkatnya hormon epinephrine dan norepinephrine.
- Banyak buang air kecil akibat sifat diuretik.
- Membuat cairan asam lambung meningkat dan bikin perih.
- Kehilangan kalsium tubuh.
- Mengandung fenol, membuat tubuh sulit menyerap zat besi yang sangat dibutuhkan tubuh saat kehamilan.
- Saat hamil, tubuh butuh waktu lebih lama untuk mengeluarkan kafein. Efek kafein akan lebih lama bagi ibu dan janin.
Intinya, karena tidak ada nutrisi apa pun dari kafein saat kehamilan, sebaiknya hindari saja.
(*)