Grid.ID - Karier Ruben Onsu di dunia entertainment maupun bisnis tengah berada di puncak.
Kesuksesan yang berhasil diraih Ruben Onsu rupanya menimbulkan rasa iri dan dengki di hati beberapa orang.
Hal ini membuat keluarga Ruben Onsu dihantui rentetan kejadian mistis.
Mulai dari putri pertamanya, Thalia Putri Onsu yang tiba-tiba melihat ular besar di kamar, pintu yang sering terbanting saat dini hari, mobil Sarwendah sering mengalami kecelakaan, hingga paha Betrand Peto tiba-tiba berdarah.
Tak hanya itu, restoran milik Ruben Onsu secara tiba-tiba terbakar dikaitkan dengan kejadian mistis.
Adik Ruben Onsu, Jordi Onsu juga mengalami teror yang sama.
Baru-baru ini, seorang anak indigo bernama Frislly Herlind pernah membongkar terkait teror mistis yang pernah dialami oleh keluarga Ruben Onsu.
Hal ini terekam dalam tayangan kanal YouTube MOP Channel pada Jumat (3/7/2020).
Dalam tayangan tersebut, Jordi Onsu bertanya pada Frislly Herlind terkait teror yang dialami keluarganya.
Sebab, menurut Jordi Onsu, apa yang ia alaminya bersama keluarga itu adalah ulah iblis.
"Semua orang pernah lihat dan ini nyata banget. Aku merasakan sesuatu yang arahnya bukan dari roh yang baik,"
"Mungkin bisa dibilang kalau di film-film ini evil, serius," kata Jordi Onsu.
"Sampai nginep di hotel dia tetap ngikut, sampai berpindah tempat pun dia tetap ngikut," imbuhnya.
"Bener kayak yang di film-film bilang, ini itu kayak lintah yang nempel di badan,"
"Kalau lo nggak bersihin, mau pindah ke manapun dia akan ikut," ujar Jordi.
"Dia maksudnya apa sih?" lanjut tanya Jordi pada Frislly.
Sang anak indigo mengungkapkan, sosok makhluk halus tersebut sengaja dikirim untuk menjatuhkan keluarga The Onsu.
"Sebenernya kalau yang aku lihat ya kak, tujuan dari itunya juga untuk menjatuhkan atau nggak suka,"
"Aku bisa bilang mereka mencoba mengganggunya nggak cuma bertujuan untuk satu orang, tapi secara satu keluarga," jelas Frislly.
Frislly lantas membongkar sosok yang sering meneror keluarga The Onsu.
"Sosok ini kan laki-laki, tapi yang aku lihat, ini sih laki-laki ini kalau orang lihatnya kaya laki-laki normal, kayak manusia, putih,"
"Tapi secara aku yang lihat anak indigo, dia itu botak tinggi. Tapi diperhalus ketika orang ngelihat dia nggak bakal nakutin,"
"Makanya dibentukinnya kaya manusia pake baju putih, tapi bentuk aslinya tidak seperti itu," papar Frislly.
Lebih lanjut, Jordi berucap tak habis pikir dengan sikap orang yang tega berniat jahat untuk menyelakakan keluarganya itu.
Menurutnya, teror tersebut tak akan berhenti sampai ada keluarga The Onsu yang meninggal dunia.
"Dia ngomong loh, 'kalo belum ada yang mati di keluarga Onsu, aku nggak berhenti', dia bilang gitu," ucap Jordi.
Frislly mengatakan, orang yang mengirim teror mistis tersebut sebenarnya tak memiliki rasa sakit hati dengan keluarga The Onsu.
"Sebenarnya kalau sakit hati sih enggak, tapi orangnya aja. Memang orangnya aja yang buruk," tuturnya.
Meski terus meneror, Frislly beranggapan kekuatan makhluk halus yang dikirim saat ini tak sekuat sebelumnya.
Sebaliknya, makhluk halus tersebut justru malah kembali menyerang si pengirim.
"Yang aku lihat, karena dari keluarga Onsu sebenarnya juga nggak perduliin, mau dikirim seberapa banyak yang penting baik sama orang tetap positif,"
"Nah jadi ini akan menjadi tumbal untuk dia sendiri yang mengirimkan," terang Frislly.
Sang anak indigo lantas menjelaskan alasan makhluk halus itu berbalik arah menyerang si pengirim.
"Karena memang masing-masing makhluk yang sering dikirim nggak dikasih makan,"
"Sedangkan di keluarga Onsu nggak dapet apa-apa, jadi dia (makhluk halus) mikir 'oh di mana gue harus cari makan',"
"Akhirnya dia balik lagi ke yang mengirmkan. Bukan ke dukunnya tapi ke orangnya langsung," lanjut terang Frislly.
Jordi Onsu kembali bertanya perihal sosok orang yang lagi-lagi mengirim teror mistis kepada keluarganya.
"Apakah kiriman selanjutnya, belakangan ini, apakah orang yang sama atau enggak?" kulik Jordi.
"Orang yang sama, tapi nggak masuk sama sekali di rumah ini, karena di depan ('penjaga') sudah kuat,"
"Salahnya mungkin ya, udah abis-abisan di awal, jadi yang dikirim terakhir itu udah (makhluk halus) yang cemen-cemen, receh-receh," pungkas Frislly.
(*)