Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini tindak pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terkuak.
Di wilayah Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, seorang security akhirnya diamankan polisi.
Dikutip dari Grid.ID sebelumnya, aksi cabul yang dilakukan pria berinisial S itu hanya ada 4 orang.
Dimana empat bocah tersebut merupakan anak di bawah umur dan semuanya berjenis kelamin laki-laki.
Kanit Reskrim Polsek Pagedangan Ipda Margana mengaku telah mengamankan S lantaran para orang tua korban mengajukan laporan dan menyeret tersangka.
Kini mengutip informasi terbaru dari Tribun Jakarta pada minggu (5/7/2020), aksi bejat sang pedofil rupanya tak hanya empat anak.
Pria bernama Syafrudin itu, disebutkan telah melakukan tindak kejahatan di luar nalar.
Pria berusia 40 tahun itu, diketahui telah melakukan tindak asusila terhadap 22 anak di bawah umur.
Ajat Sudrajat selaku Ketua RW setempat, membeberkan bahwa pelaku telah melecehkan 22 anak dalam kurun waktu satu tahun.
"Lebih kurang ada 22 korban berdasarkan keterangan korban, kebetulan korban kami kenal baik semua. Mereka semua di bawah umur," jelas Ajat.
Tak hanya korban, orang tua sang bocah kini disebutkan dalam keadaan trauma.
Saking geramnya dengan pelaku, Ajat sampai menyebut Syafrudin sebagai predator pedofilia, karena jumlah korban yang sangat banyak.
"Kalau seperti ini mah sudah predator, sudah bahayan. Kita kan punya anak kan, bayangkan kalau hal itu terjadi sama anak kita, kalau bisa dihukum mati, tapi kan di Undang-undang kita enggak ada ya, dihukum maksimal lah," ujarnya.
Bagi Ajat, anak seharusnya menjadi aset masa depan untuk dibina dan dididik, bukan malah dilecehkan seperti yang dilakukan pelaku.
Kegeraman Ajat, ditambah saat mengetahui modus pelaku mengelabui bocah-bocah.
Ajat mengungkapkan, Syafrudin atau yang sering dipanggil Mang U itu mengancam akan menyantet anak-anak dan para korbannya, jika buka suara.
"Mereka di dalam itu diintimidasi, kata anak-anak, diancam disantet karena dia pakai jimat," ujar Ajat saat
Ajat mengungkapkan bahwa pelaku sempat amuk massa karena aksi cabulnya bocor sebelum sempat digelandang ke polisi.
Namun, Ajat curiga lantaran karena pelaku tidak terluka atau kesakitan sama sekali.
"Saya itu kan tadinya mau ngusir dia saja, eh warga datang, habis dia dipukuli. Habis itu kan dia saya amankan, pas dia keluar lagi, dipukul enggak mempan. Mungkin karena jimatnya sudah dipakai," ujarnya.
Mulanya pelaku tak mau mengakui bahwa ia memiliki jimat, namun setelah ada yang bisa membuktikan akhirnya Syafrudin mengaku.
Baca Juga: Bersikap Jagoan Menendang Driver Ojol, Pria di Pekanbaru Tak Berkutik Saat Dikepung Ratusan Ojol
Sejumlah korban yang tadinya enggan bercerita, diakui Ajat tiba-tiba mereka buka suara dan memberi kesaksian.
"Aneh juga habis dilepas, eh anak-anak langsung pada mau cerita," ujarnya.
Ajat menduga, Syafrudin memiliki ilmu hitam yang dimanfaatkannya untuk memperdaya anak-anak dan untuk memuaskan nafsu berahinya.
"Bisa jadi, namanya ilmu seperti itu kan bisa saja. Dia pakai jimat. Saya jadi percaya sama kaya gituan habis menyaksikan langsung," ujarnya.
(*)