Find Us On Social Media :

Mengintip Tradisi Pacaran pada Orang Rimba, Wajib Mengabdi Selama 2.000 Hari di Calon Mertua, Pegang Tangan Pacar Kena Denda, hingga Sekali Putus Tidak Bisa Balikan!

By Mentari DP, Minggu, 5 Juli 2020 | 15:40 WIB

Ilustrasi pernikahan.

Grid.ID- Kutipan lirik lagu, Bukan Bintang Biasa (BBB) "putus satu tumbuh seribu, putus nyambung, putus nyambung, putus nyambung, kalau dekat benci kalau jauh kangen" hanya berlaku pada anak milenial.

Tetapi tidak bagi remaja dalam peradahan Orang Rimba.

Sebab, di sini, perempuan rimba menempati posisi tinggi dalam peradahan Orang Rimba.

Baca Juga: Klaim Bebas Covid-19 pada 3 Minggu Lalu, Tiba-tiba Menteri Kesehatan Selandia Baru Mundur, Bahkan Kerahkan Militer untuk Awasi Fasilitas Karantina, Apa yang Terjadi?

Seorang dukun atau malim adalah wanita. Garis keturunan berada pada perempuan.

Bahkan untuk mengukuhkan tumenggung atau pemimpin Orang Rimba dalam struktur masyarakat mereka, juga dilakukan oleh perempuan.

Jadi, dalam masa pacaran, Orang Rimba mengenal istilah Bekintangon.

Yakni tradisi seorang lelaki mengabdi kepada perempuan (pujaan hati) dan keluarganya selama bertahun-tahun.

Sekali putus, tidak bisa kembali nyambung.

Halaman selanjutnya…