Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Ngecamp atau kemah di alam bebas beberapa tahun terakhir memang menjadi aktivitas yang paling digandrungi kaum milenial.
Terlebih berkemah alam bebas atau di atas gunung disuguhkan dengan view dan pemandangan yang menyejukan.
Namun, di tengah fenomena maraknya pendakian dan kemah di alam bebas, akhir-akhir ini justru terjadi tragedi yang misterius dan tak bisa diduga sebelumnya.
Seperti yang dikutip dari Tribun Jabar pada Minggu (5/7/2020), seorang pendaki dikabarkan hilang secara misterius di Gunung Guntur pada Sabtu (4/7/2020) kemarin.
Tim Search and Rescue (SAR) kini tengah melakukan pencarian terhadap seorang pendaki bernama Afrizal Putra Martian.
Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah menyebut korban yang berusia 16 tahun itu hilang di sekitar pos 3 Gunung Guntur.
Sementara itu, Deden Ridwansyah mengatakan pihaknya baru mendapat laporan kehilangan pada Sabtu malam.
"Kami terima laporan kemarin malam jam 22.45 dari BPBD Garut. Satu tim diturunkan untuk membantu pencarian korban," jelas Deden, Minggu (5/7/2020).
Berdasarkan laporan yang diterima, korban berasal dari Desa Cigarungsang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.
Afrizal disebutkan berangkat mendaki pada Jumat (3/7/2020) bersama empat rekannya pukul 14.30 WIB.
"Rombongan berniat akan turun pada keesokan harinya. Saat bangun keesokan hari, korban sudah tidak ada di kemah yang mereka tempati," ujarnya.
Rekan-rekan korban pun berusaha mencari tapi keberadaan korban namun tak kunjung ditemukan, hingga Sabtu pukul 13.00 WIB, Afrizal tak jua datang.
"Rombongan memutuskan untuk turun dan melaporkan kejadian tersebut kepada aparat setempat," ucapnya.
Tim Rescue Basarnas Bandung akan mulai melakukan pencarian pada hari ini pukul 06.00 WIB. Pencarian akan dilakukan di sekitar Pos 3 Gunung Guntur.
Sementara itu melansir dari Kompas, pendaki hilang juga pernah terjadi di sejumah pendakian.
Salah satunnya tragedi yang terjadi di Gunung Bunthak, di Kota Batu, Jawa Timur.
Jopi Pranata warga Dusun Gangsiran, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo dinyatakan hilang kontak pada Senin (13/4/2020) sekitar pukul 12.00 WIB saat mendaki gunung tersebut.
Jopi dikabarkan nekat mendaki bersama 17 rekannya pada Jumat (10/4/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.
Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Choirur Rochim, rombongan tiba di Pos 3 dekat Kali Ambuh sekitar pukul 19.00 WIB.
Mereka kemudian beristirahat di pos tersebut dan beristirahat, sebelum melanjutkan perjalanan.
Namun saat itu Jopi tiba-tiba Jopi keluar dari jalur pendakian dan lari ke bawah.
Ia kemudian melompat ke semak-semak namun ketika dikejar, Jopi sudah menghilang.
(*)